Rilis Terbaru

SUARA.NABIRE - Rektor Universitas Satya Wiyata Mandala, Dr. Drs. Petrus Izaach Suripatty, M.Si., menghadiri Acara dialog interaktif dengan thema: 4 Pilar Kebangsaan, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) kabupaten Nabire, pada Kamis (24/02/2022)

Hadir dalam dialog tersebut Bupati kabupaten Nabire, Mesak Magai, S,Sos., M.Si., yang didampingi oleh Sekda kabupaten Nabire, Daniel Maipon S.STP., beserta sejumlah unsur Forkopimda kabupaten Nabire

Dalam ulasannya, Rektor Suripatty membeberkan bahwa 4 pilar kebangsaaan yang terdiri dari: Pancasila, UUD NKRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini

"Kami di kampus Uswim, sejak awal mahasiswa masuk, nilai-nilai yang terkandung di dalam empat pilar kebangsaan tersebut sudah kami tanamkan kepada para mahasiswa," ungkap Suripatty dalam dialog tersebut

Dikatakan Suripatty bahwa disetiap tahunnya para mahasiswa Uswim diwajibkan untuk mengikuti kegiatan gerakan cinta kampus atau orientasi program studi dan pengenalan kampus, dimana kegiatan tersebut sudah terjadwalkan

"Bahwa di dalam kegiatan tersebut kita memberikan kesempatan kepada unsur Forkopimda, baik itu Bupati, Kapolres, Dandim, dan Kajari untuk memberikan materi-materi kepada mahasiswa terkait thema kebangsaan, dan ini rutin kami laksanakan," jelas Suripatty

Disamping itu, tambah Suripatty, dalam kurikulum yang diterapkan di kampus Uswim, para mahasiswa juga diwajibkan untuk mengambil Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan,

"Hal-hal tersebut merupakan bentuk dan wujud nyata dari upaya kami pihak Perguruan Tinggi, khususnya Uswim, dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait 4 pilar kebangsaan itu," demikian dibeberkan orang nomor satu di kampus Uswim ini.

Acara dialog interaktif tersebut sekaligus ditandai dengan kehadiran Kepala RRI Kabupaten Nabire yang baru atas nama: Lee Maury, SE.,M.Med.Kom. (Red)

Redaktur: Yubelince Pekey

SUARA.NABIRE - Demi menjaga tali persaudaraan diantara sesama mahasiswa, Ikatan Pelajar Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai (IPMANAPANDODE) pada kota Studi Yogyakarta dan Solo, menggelar Turnamen Futsal ke-VI yang berlangsung di lapangan Academic Sport, Babarsari Yogyakarta, selama tiga hari terhitung tanggal 14-15 November 2021.

Turnamen diikuti oleh tim putra sebanyak 32 tim, dan tim putri sebanyak 14 tim, dimana turnamen tersebut turut disponsori oleh beberapa lembaga seperti: FTY, STPMD APMD, BINTERBUSI, dan TELKOM.

Tampil sebagai juara 1 pada kelas Putra adalah tim Rajawali, dan Juara dua adalah tim come back serta juara tiga tim Senio 1. Sementara untuk kelas putri juara pertama adalah tim BJMM, disusul dengan juara kedua, yakni tim Putri Cendrawasih, dan juara ketiga tim Putri Malanesi’an.

Dalam sambutannya pada acara penutupan, Ketua Panitia Yohanes Wonai Nawipa, membeberkan bahwa turnamen tersebut diselenggarakan oleh kerukunan IPMANAPANDODE yakni organisasi yang mewadahi mahasiswa/i Wilayah Meepago di kota studi Jogja.

Ditempat yang sama, sekertaris BPH, Abraham Magai, menyatakan bahwa turnamen tersebut bertujuan untuk menjaga tali persaudaraan antara sesama dalam lingkup mahasiswa di kota studi Jogja, tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.

"Kita semua adalah keluarga. Harapan BPH bagi saudara/i yang tidak juara jangan berkecil hati atau patah semangat. Tetapi terus mengasah bakat dan kemampuannya untuk menjadi lebih baik lagi. Sekali lagi, jangan menyerah dan terus meningkatkan semangat," demikian tutur Magai dalam sambutannya.

Dalam kesempatan itu pula, Ino Mofu, selaku senior IPMANAPANDODE tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas semua tim yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. (Red)

SUARA.NABIRE - Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II B Nabire berlangsung pada hari Jumat (05/11/21), Pukul 14.15 Wit, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Nabire, Papua.

Syahruddin Pulungan, SH., selaku Plt. Kalapas Kelas II B Nabire yang lama digantikan oleh Manuel Yenusi, S.Sos., dimana serah terima Kalapas tersebut merupakan kebutuhan Organisasi dimana pejabat lama akan melaksanakan persiapan Purna Bhakti pada tanggal 01 Desember 2021.

Turut hadir dalam acara Sertijab tersebut Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Ham Wilayah Papua, Antonius Ayorbaba, SH. MH., Kapolres Nabire, AKBP. I Ketut Suarnaya, S.I.K., S.H., Dandim 1705/ Nabire yang diwakili Kasdim Mayor Inf. Prihatin, SE., Kepala Kejaksaan Negeri Nabire yang diwakiki Plt. Kasi Pidum Mohammad. Fiddin SH., Ketua Pengadilan Negeri Nabire yang diwakiki Wakil ketua Rudy Setyawan, SH., dan Kapolsek Nabire Kota, AKP Erol Sudrajat, SH. MH., serta Wadanyon Batalyon C Pelopor Nabire, AKP Soeparmanto, SH

Turut hadir pula KPLP Lapas Kelas II B Nabire, Para Kasi Lapas Kelas II B Nabire, dan Para Kasubsi Lapas Kelas II B Nabire beserta seluruh Anggota Lapas Kelas IIB dan para Ibu Dharma Wanita.

Pantauan awak media, prosesi serah terima jabatan Kalapas Kelas IIB Nabire tersebut juga dilanjutkan dengan penandatanganan memori Sertijab serta penyerahan memori Sertijab dan aklamasi serah terima.

Adapun Sertijab tersebut berlangsung dengan menerapkan Protokol Kesehatan dan berakhir pada Pukul 15. 20 Wit. (Red)

Editor: Ika Putri

SUARA.NABIRE - Mahasiswa Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) di Nabire, menggelar pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tahun Akademik 2021-2022 secara serentak di masing-masing Fakultas pada kampus Uswim yang terletak di jalan Sutamsu SH, Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, Jumat (24/09/21).

Adapun pemilihan BEM tersebut diikuti dua kandidat yang masing-masing adalah Pasangan nomor 01: Jefri Degei (Calon Ketua) dan Alvon Didipa (Calon Wakil Ketua) dan pasangan nomor 02: Abetnego Pekei (Calon Ketua) dan Hengki Makai (Calon Wakil Ketua).

Setelah dilakukan pemilihan secara demokratis oleh seluruh mahasiswa/i Uswim, maka Pasangan nomor 02 yaitu Abetnego Pekei dan Hengki Makai akhirnya terpilih menjadi Ketua dan Wakil BEM Uswim Nabire Tahun 2021/2022 setelah memperoleh 534 suara. Sementara lawannya, pasangan nomor 01: Jefri Degei dan Alvon Didipa hanya memperoleh 277 suara.

Pantauan awak media, sebelum dilaksanakannya pemungutan suara, masing-masing calon ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melakukan Pemaparan Visi, Misi dan Program Kerja ke depannya dihadapan seluruh mahasiswa/i.

Wakil Rektor III, Petrus Tekege, SH., MH., ketika ditemui awak media di gedung Rektorat Uswim, berharap agar Ketua dan Wakil Ketua BEM yang terpilih nantinya dapat menciptakan program-program yang bisa mendukung kemajuan Uswim ke arah yang lebih baik.

"Pemilihan BEM merupakan suatu keharusan sebagaimana pembentukan organisasi kemahasiswaan ini jelas termuat dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Pasal 6 dan dilanjutkan pada Pasal 77, yang mengatur tentang adanya Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa). Jadi, ini adalah keharusan. Bukan kewajiban," demikian jelas Tekege.

Tekege juga menegaskan bahwa Pemilihan BEM tersebut telah dilandasi dengan tahapan seleksi berkas administrasi secara ketat.

Rektor Uswim, Dr. Drs. Petrus Izaach Suripatty, M.Si., pada kesempatan itu mengucapkan selamat kepada Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Satya Wiyata Mandala Tahun Akademik 2021/2022 yang terpilih, dan berpesan agar semua civitas akademika bisa bahu membahu dalam memajukan kampus Uswim ke arah yang lebih baik

"Mari bersama-sama kita bersirnergi untuk memajukan kampus Uswim tercinta ini, khususnya dalam peningkatan prestasi kegiatan akademik dan non akademik mahasiswa di tingkat lokal, nasional maupun internasional," demikian tutup Suripatty selaku orang nomor satu di kampus Uswim. (Red)

Redaktur: Nona Mandobar

Pernyataan Wakil Rektor III USWIM
(Petrus Tekege, SH., MH):

SUARA.NABIRE - Gabungan organisasi profesi Tenaga Kesehatan (Nakes) sekabupaten Nabire menggelar aksi solidaritas pembakaran lilin sebagai simbol turut merasakan duka mendalam atas tragedi yang menimpa tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Aksi solidaritas tersebut berlangsung di halaman kampus Akper Nabire, pada Sabtu (25/09/2021), yang diikuti oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Apoteker Indonesia(IAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, (PATELKI), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

Dalam aksi tersebut juga dilakukan pembacaan pernyataan sikap dan deklarasi bagi tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh tanah Papua. Safarudin, A.Kp, M.Kes., selaku kordinator aksi, menyampaikan bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap rekan - rekan sesama Nakes yang menjadi korban dalam tragedi di Kiwirok.

"Disamping itu, aksi ini kami juga tujukan kepada beberapa tempat di Papua, seperti di Puncak Jaya dan beberapa kabupaten lainnya," ungkap Safarudin

Mewakili seluruh Nakes yang hadir, Safarudin meminta kepada pihak keamanan agar dapat melindungi setiap tenaga medis yang bertugas di wilayah - wilayah rawan konflik.

"Besar harapan kami ke depannya tenaga medis yang bertugas diwilayah-wilayah konflik jangan lagi menjadi korban seperti di Kiwirok," tegasnya.

Melalui aksi tersebut pula Safarudin berharap kepada Komnas HAM agar dapat melihat kejadian tersebut sehingga ada perlindungan bagi seluruh Nakes yang bertugas di tanah Papua, tegas Safarudin. (Red)

Editor: Da'i Tonchi Numberi

SUARA.NABIRE - Menjelang Pemilihan Suara Ulang (PSU) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nabire pada 28 Juli 2021, akademisi sekaligus Rektor Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire, Drs. Petrus I Suripatty, M.Si., mengatakan PSU merupakan momentum paling penting untuk memilih pemimpin yang akan memimpin Kabupaten Nabire beberapa tahun ke depan. 

"Saya pikir sebagai kaum intelektual dan akademisi yang ada di kabupaten Nabire, PSU nanti adalah momentum yang sangat berharga untuk disikapi dengan 'penuh kedamaian' oleh semua pihak," demikian tutur Suripatty ketika ditemui awak media ini di Gedung Rektorat Uswim Nabire, pada Selasa (27/07/21). 

Suripatty berharap kepada semua kalangan untuk terlibat di dalamnya, dan betul-betul enjoy menikmati PSU sebagai sebuah Pesta Demokrasi yang harus disikapi dengan kritis dan kepala dingin. "Tentu dengan satu keyakinan bahwa usai PSU nanti, kita semua warga kabupaten Nabire akan mendapatkan Kepala Daerah dari ketiga Kandidat yang bakal akan memimpin Nabire ke depan," ujar Suripatty 

Menurutnya, ketiga Kandidat tersebut merupakan Putra-Putri terbaik dari Kabupaten Nabire. "Jadi silahkan memilih salah satu diantaranya. Pilihan itu kembali kepada masing-masing pihak berdasarkan pertimbangan sendiri," ungkap Suripatty.

Khusus pihak penyelenggara, Suripatty mengatakan perlu kinerja serius sehingga pengawasan bisa diperketat. "Penyelenggara harus melakukan pengawasan yang baik mengingat dalam momen PSU ini bisa saja terjadi skenario money politik,” tandasnya

Suripatty menambahkan bahwa penyelenggara khususnya Bawaslu Nabire harus lebih intens dalam mengawal serta mengawasi TPS yang ada. Sebab menurutnya, TPS adalah faktor penentu pemenang dalam PSU nanti.

"Bawaslu Nabire harus lebih ketat mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna mengantisipasi pelanggaran menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU),”kata Suripatty

Menutup penjelasannya, Suripatty juga mengatakan bahwa Penyelenggara bawaslu harus memaksimalkan peran pengawas pemilu lapangan (PPL) serta petugas di sekretariat,. serta mengajak tokoh masyarakat untuk mengantisipasi politik uang jelang PSU. 

"Kita berharap PSU kabupaten Nabire ini bisa menjadi proses demokrasi yang sehat,” demikian pungkas Suripatty selaku orang nomor satu di Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire ini (Red). 

Redaktur: Nona Papua

SUARA.NABIRE - Polres Nabire menggelar apel pergeseran pasukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara PSU Pilkada Kabupaten Nabire pada hari Sabtu (24/07/2021), bertempat di halaman Mapolres Nabire yang dipimpin langsung Kombes Pol Nicolas Ari Lilipay S.I.K., M.H., M.Si selaku Pamatwil.

Hadir dalam apel tersebut Kapolres Nabire: AKBP Kariawan Barus S.H., S.I.K., M.H, Dandim Nabire 1705: Letkol Inf. Anjuanda Pardosi S.H., M.Si, Komandan Batalyon C Pelopor Polda Papua: Jhoni Simonsabra M.Si, serta personil BKO.

Kombes Pol Nicolas Ari Lilipay dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang melaksanakan Apel Pergeseran Pasukan dalam rangka pengamanan PSU Nabire Tahun 2021.

"Pesan saya kepada seluruh anggota untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, jaga kesehatan dan keselamatan selama bertugas. Dan juga harus bersikap Profesional dan Netralitas," demikian tegas Lilipay.

Lilipay berpesan kepada seluruh petugas yang melaksanakan pengamanan agar memahami tugas pokok sesuai Sprint. "Kenali unsur-unsur terkait dilingkungan TPS, jalin kerjasama dengan Linmas," ujarnya.

Disamping itu Kombes Pol Lilipay juga meminta kepada seluruh anggota yang bertugas agar tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dengan situasi yang ada, karena potensi ancaman Kamtibmas akan selalu meningkat.

Pantauan awak media Apel belangsung tertib dan kemudian dilanjutkan dengan pengecekan kesiapan para personel yang telah ditempatkan di TPS masing-masing. (Red)

Redaktur: Nona Mandobar

SUARA.NABIRE - Penutupan Turnamen Cup I Olahraga Futsal dan Bola Voli yang diselenggarakan oleh Komunitas Mahasiswa/i Pelajar Puncak Jaya (KMPPJ) Kota Studi Nabire berlangsung pada hari Selasa (11/05/21) Pukul 17.30 WIT, yang bertempat di Jln. Centriko Asrama Puncak Jaya, Kelurahan Kalibobo Kabupaten Nabire. 

Hadir dalam acara penutupan tersebut Kapolres Nabire, yang diwakili oleh Kasat Intelkam, AKP I Made Sudarma, SH. Dalam sambutannya, Kasat Intelkam mewakili Kapolres Nabire, memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Panitia dan semua peserta yang sudah menjaga keamanan dengan baik.

"Kami dari Polres Nabire memberikan apresiasi karena selama turnamen ini berlangsung, adik - adik semua dapat menjaga keamanan dengan baik. Kegiatan positif ini kiranya dapat dilaksanakan pada tahun selanjutnya dan kami siap mendukung agar kedepannya kegiatan dapat berjalan dengan lebih baik lagi," demikian ungkap Kasat, Made Sudarma.

Kasat Intelkam, AKP I Made Sudarma, SH., ketika memberikan sambutan 

Kepada para pemenang, tak lupa Made Sudarma mewakili Kapolres Nabire mengucapkan selamat dan bagi peserta yang belum mendapatkan juara, Made berpesan untuk tidak berkecil hati karena hal tersebut merupakan kemenangan yang tertunda, dan karenanya Made berpesan untuk tetap semangat dan berusaha di tahun depan.

"Bapak Kapolres titip pesan kepada adik - adik mahasiswa dan pelajar agar tetap fokus untuk belajar dan belajar. Karena adik-adik semua adalah generasi penerus yang akan membangun Papua ke depannya. Kita semua yang hadir disini adalah saudara sehingga mari kita jaga persaudaraan ini dengan baik jangan mudah terprovokasi dengan isu - isu yang dapat memecahbelah persaudaraan kita," ucap Made.

Demi menerapkan protap Covid-19 serta menghormati Umat Muslim yang sedang melakukan ibadah puasa, Made berpesan agar dengan berakhirnya turnamen tersebut, tidak ada yang melakukan konvoi ke dalam kota. "Mari kita tetap jaga kedamaian dan ketentraman kota Nabire," pungkasnya.

Adapun pemenang pertandingan Futsal dan Bola Voly dalam turnamen KMPJJ Cup 1 kota studi Nabire sebagai berikut:

Juara Turnamen Futsal Putri:
Juara 1 : BLACK ORCHID FC
Juara 2 : PSBR FC
Juara 3 : GOBERS FC

Juara Turnamen Futsal Putra:
Juara 1 : LIKADO FC
Juara 2 : WII MAA GAATI FC
Juara 3 : NALAN FC

Juara Turnamen Voly Putri:
Juara 1 : LAHIM
Juara 2 : EDEGEPO
Juara 3 : WAGADEI

Juara Turnamen Voly Putra:
Juara 1 : EMBUN KEMUGE
Juara 2 : YUGOWO
Juara 3 : DEBEI

Ketua Panitia, Sendiron Telenggen, ketika ditemuai awak media mengatakan bahwa dengan berakhirnya turnamen tersebut, ke depannya, melalui olahraga Futsal dan Bola Voli, akan lahir para pemain muda berbakat yang akan mengharumkan nama Papua, khususnya kabupaten Nabire di kancah Nasional maupun internasional.

Pantauan awak media, Pukul 18.15 Wit, rangkaian giat penutupan turnamen KMPPJ Cup 1 Kota Studi Nabire selesai, situasi aman dan terkendali. (Red)

Penulis: Ika Putri

SUARA.NABIRE - Sungguh sangat menyayat nurani apa yang dialami Nur Aqila Bahri, seorang bocah perempuan berusia 5 Tahun yang tinggal bersama ibu tirinya di Jalan Merpati, Tapioka, Kabupaten Nabire. Pasalnya, Nur meregang nyawa dengan keadaan yang sangat tidak wajar, dimana terdapat tanda luka memar di bagian kaki dan tangannya.

Entah apa yang terjadi di balik semuanya itu. Mungkin hanya sang Ibu Tiri yang tahu. Singkatnya, Nur telah pergi. Ya, bocah malang ini pergi meninggalkan teka-teki yang memang sulit untuk dinarasikan, namun menarik untuk dipecahkan.

Pada hari Selasa (27/04/2021), sekitar Pukul 18.00 WIT, Nur dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya. Ketika awak media ini mendatangi rumah duka, beberapa tetangga Nur kemudian bercerita tentang apa yang dialami oleh bocah kecil ini sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut cerita seorang warga, berinsial I (34 Tahun), saat itu ibu tiri Nur mengatakan padanya bahwa Nur jatuh dari tangga di belakang rumah. Hal yang sama dikatakan ibu tiri Nur ketika menelpon rekannya berinisial M (32 Tahun) untuk datang ke rumah, katanya Nur jatuh di tangga belakang rumah dalam kondisi badan tengkurap di depan pintu.

Pukul 16.00 WIT, sang ibu tiri dan rekannya M meminta tolong kepada tetangga depan rumah, berinisial ZB (26 Tahun), untuk membawa Nur menggunakan mobilnya menuju ke rumah seorang mantri (perawat) yang beralamat di Smoker, belakang panti asuhan Smoker, Nabire.

Usai mengantar, ZB pergi menuju ke bandara dan katanya sekitar Pukul 16.53 WIT, ibu tiri Nur menyampaikan kepada dirinya bahwa Nur sudah meninggal dunia.

Dua tetangga korban juga mengatakan kepada awak media ini, bahwa sebelum kematian Nur, ada kejadian yang sempat mereka ketahui, yang dialami bocah kecil ini.

VS, yang merupakan tetangga rumah sebelah kiri, mendengar adanya suara anak kecil menangis serta mendengar suara benda yang dibenturkan ke dinding tembok, pada Pukul 23.00 WIT. Lalu ia sempat berteriak dari sebelah rumah: "stop sudah ini sudah malam".

Senada dengan itu, FK, tetangga rumah sebelah kanan, mengatakan bahwa Pukul 06.30 WIT dirinya mendengar adanya suara serupa, semacam benda yang dibenturkan ke tembok sambil terdengar anak kecil yang menjerit dan menangis.

Ya, itulah berbagai keterangan yang didapatkan awak media ini dilokasi tempat dimana Nur tinggal. Terlepas dari benar dan tidaknya keterangan itu, Nur sudah pergi dengan menyisahkan duka yang mendalam bagi para tetangga, bagi saudara, dan siapa saja yang datang melihat jasad Nur malam itu.

Dengan berbekal laporan warga, malam itu pun pihak kepolisian mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta mengamankan jasad Nur yang selanjutnya mengevakuasi ke RSUD Nabire untuk dilakukan visum.

Setelah dievakuasi ke RSUD kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dimana menurut dokter terdapat luka memar di badan punggung, kaki dan di kepala Nur.

Menurut Kapolres Nabire, AKBP Kariawan Barus, S.H., S.I.K., M.H., ketika dikonfirmasi awak media ini pada Rabu (28/04/21), mengatakan bahwa Satuan Reskrim Polres Nabire masih melakukan pendalaman terkait meninggalnya Nur. (Red)

Penulis: Mas Tonchi Numberi

Keterangan Foto: Wihelmus Degey, S.Kom (Ketua KPU Kabupaten Nabire)

SUARA.NABIRE - Penyebab terjadinya Pemungutan Suara Ulang alias PSU di Kabupaten Nabire adalah karena DPT melebihi jumlah penduduk. Demikian dikatakan Wihelmus Degey, S.Kom., selaku Ketua KPU Kabupaten Nabire kepada awak media ini pada Selasa (27/04/21).

"Ya, PSU terjadi karena Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa DPT Kabupaten Nabire bermasalah, dimana DPT melebihi jumlah penduduk," ungkap Wihelmus

Sehingga, lanjutnya, dalam amar putusan MK tersebut, pihak KPU Nabire diperintahkan untuk melakukan dua hal, yakni: Pemungutan Suara Ulang (PSU) terhadap 15 Distrik, dan yang kedua adalah perbaikan DPT.

Menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi itu, Wihelmus mengatakan bahwa pihaknya dalam hal ini KPU Nabire, kemudian diperintahkan oleh KPU RI dalam surat dinas nomor 250, yang di dalamnya diminta untuk mengevaluasi kembali kinerja dari panitia Ad Hoc penyelenggara tingkat bawah dari KPU Nabire.

Pada sisi lain, Wihelmus mengingatkan kepada publik kabupaten Nabire bahwa terkait dengan mengapa DPT melebihi jumlah penduduk, hal itu merupakan wilayah dari penyedia data, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Dukcapil. Sebab menurutnya, KPU Nabire hanya sebatas pengguna data. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Ingat bahwa kami KPU ini kan pengguna data saja, bukan penyedia data. Itu artinya, ada yang menyediakan dan memberikan data kepada kami. Jadi prinsipnya data yang diberikan kepada kami itulah yang kami gunakan. Data itu dikeluarkan oleh Pemerintah, yaitu Dukcapil. Jadi kami hanya menggunakan data yang diberikan," tegas Wihelmus.

Menurutnya, selama ini banyak pihak yang menyalahkan KPU Nabire terkait DPT, bahkan keberatan dengan kerja KPU Nabire terkait dengan pemungutan suara.

"Untuk hal itu, saya mau katakan bahwa, kami KPU hanya pengguna data. Data itu datang dari pemerintah yang dalam hal ini melalui Dukcapil yang di kirim ke KPU RI lalu KPU RI turunkan ke Provinsi dan dari KPU Provinsi turunkan ke kami KPU Nabire. Itu dulu pemahamannya," demikian pungkas Ketua KPU Nabire, Wihelmus Degey, S.Kom. (Red)

Penulis: Yubelince Pekey

SUARA.NABIRE - Mantan Ketua Bawaslu Nabire yang lama, Markus Madai, S.E., kepada awak media ini mengucapkan terima kasihnya kepada pimpinan Bawaslu RI, pimpinan Bawaslu Provinsi Papua dan seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten Nabire beserta seluruh masyarakat Kabupaten Nabire atas dukungan dan kepercayaan kepadanya selama menjabat sebagai ketua Bawaslu periode tahun 2018-2020.

"Selama 3 agenda Nasional, yaitu pemilihan Presiden, pemilihan Legislatif dan Pimilihan Bupati Kabupaten Nabire, saya bersyukur kepad Tuhan karena telah dapat terlaksana dengan baik ke-3 tahapan di atas sesusai dengan jadwal tahapan yang ditetapkan oleh KPU RI," demikian ungkap Markus kepada awak media pada Senin (26/03/21) dalam pertemuan di ruang kerjanya di kantor Bawaslu kota Nabire.

Markus selaku ketua Bawaslu yang lama mengucapkan terimakasihnya kepada pimpinan Bawaslu RI, pimpinan Bawaslu Provinsi Papua, Pemda kabupaten Nabire, tokoh agama, tokoh adat, kepala-kepala suku, media elektronik dan media cetak, beserta seluruh masyarakat Kabupaten Nabire dan terutama kepada pihak keamanan TNI/Polri atas kerjasama mengamankan agenda nasional.

"Alasan pergantian ketua Bawaslu bukan karena saya melakukan pelanggaran kode etik atau tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat undang-undang atau pelanggaran lain di lembaga Bawaslu," tutur Markus.

Dijelaskan Markus bahwa dalam kepemimpinan salah satu lembaga, tidak mudah mendapatkan kepercayaan sebagai pimpinan salah satu lembaga.

"Saya berharap kepada ketua Bawaslu kabupaten Nabire yang baru agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat undang-undang yang berlaku. Saya tetap bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab saya yang baru di lembaga Bawaslu sebagai anggota Bawaslu kabupaten Nabire," tutur Markus.

Markus juga menyampaikan permohonan maafnya yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Bawaslu RI, pimpinan Bawaslu Provinsi Papua, beserta Pemda kabupaten Nabire dan tokoh agama, tokoh adat, beserta kepala-kepala suku, dan media elektronik serta media cetak, beserta seluruh masyarakat Kabupaten Nabire dan terlebih khusus Lembaga Bawaslu kabupaten Nabire, yakni sekretaris dan staf sekretariat serta staf pendukung dan pandis 15 distrik, serta PPL 81 kampung serta 501 PTPS.

"Apabila semasa kepemimpinan saya sebagai ketua Bawaslu Kabupaten Nabire, dalam kebijakan, tindakan, tutur kata yang kurang berkenan di hati bapak/ibu dan saudara/i sekalian, maka mohon dimaafkan," tutup Markus Magai, S.E. (Red)

Keterangan Foto: Almarhum. Brigjen TNI I Gusti Danny Nugraha Karya (lingkaran merah)

SUARA.NABIRE - Brigjen TNI I Gusti Danny Nugraha Karya, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, dikabarkan tewas tertembak di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, pada Minggu (25/04/21), sekitar Pukul 15.50 WIT.

Brigjen TNI I Gusti Danny NK tertembak ketika hendak meninjau lokasi pembakaran yang dilakukan oleh KKB beberapa pekan lalu di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua.


Panglima Kodam XVII, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, ketika dihubungi pimpinan media online www.detikpapua.com. membenarkan kabar tersebut.

"Benar, beliau gugur di tembak KKB di Beoga Kabupaten Puncak Papua. Saat ini jenasah masih berada koramil Beoga, dan direncanakan dievakuasi ke Timika besok," jelas Mayjen Ignatius, pada Minggu (25/04/21) malam.

Terkait dengan kronologis penembakan, Mayjen Ignatius belum menerima laporan lengkapnya mengingat jaringan komunikasi yang masih kurang baik. Namun dirinya sudah menghimbau kepada anggota untuk tetap siaga, waspada, dan fokus dalam menjalankan tugas.


Distrik Beoga, yang berada di Kabupaten Puncak, Papua, adalah Daerah di Papua yang akhir-akhir ini terjadi konflik bersenjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat TNI-Polri.

Diketahui bahwa sebelumnya pada dua pekan yang lalu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah membakar beberapa sekolah dan sejumlah rumah di Distrik Beoga Papua ini.

Hingga berita ini diturunkan, Jenasah Brigjen TNI I Gusti Danny NK kini sudah berada di Puskesmas Beoga dan direncanakan akan dibawah ke Jakarta. (Red)


SUARA.NABIRE - Ikatan Pelajar Mahasiswa Deiyai (IPMADEI) kota studi Yogyakarta dan Solo menggelar Hari Ulang Tahun ke-12 di Asrama Ipmanapandode Deiyai Woogada Wokebada dengan melaksanakan ibadah versi Kristen Katolik yang dipimpin senioritas, Anselmus Gobay,S.T, pada Kamis (15/04/21). 

Ibadah berlangsung dengan tema: “Melalui Mimpi Merajut Kebersamaan" (1 Korinstus 13-9). Anselmus Gobay dalam renungannya menjelaskan tentang saling mengasihi terhadap sesama tanpa memandang wilayah, suku, ras dan agama.

"Dengan kemurahan-Nya, jangan sekali-kali membangun sikap egoisme dalam diri sendiri karena akan membawa kepada jalan kegelapan. Lebih baik mari kita saling mengasihi terhadap teman sahabat dan kepada keluarga, maupun orang tua," jelas Anselmus 

Anselmus juga mengajak agar melalui momen Hut Ipmadei yang ke-12 tersebut, seluruh anggota bisa lebih meningkatkan sikap saling mengasihi antara satu dengan lainnya. "Yang junioritas harus menghormati senioritas dan bisa belajar banyak dengan kaka-kaka yang lebih berpengalaman," ungkapnya 

Pada tempat yang sama, Ketua Panitia, Karolus Dogopia, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh anggota maupun rekan-rekan asrama yang sudah bekerja sama dalam pencarian dana dalam menyukseskan acara Hut tersebut. "Kita semua yang hadir disini adalah satu kesatuan tanpa memandang sa gunung dan ko pantai. Tetapi kita adalah satu Papua,” tutur Karolus. 

Hal senada juga disampaikan oleh Amos Pekei, selaku Badan Pengurus Harian IPMADEI, dimana dirinya sangat salut kepada Panitia Hut IPMADEI yang telah menyukseskan acara tersebut dengan dana seadanya. 

Ucapan yang sama juga diungkapkan Jefri Kotouki, selaku Badan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pelajar Deiyai se-Jawa Bali (FORKOPMADE). Jefri mengharapkan agar seluruh panitia bersama dengan anggota tetap dalam tali kekompakan organisasi Ipmadei. "Jika bukan kita siapa lagi yang akan membangun dalam organisasi ini," ungkapnya 

Etha Nawipa selaku Badan Pengurus Pusat Ipmanapandode Jogja dan Solo jelas Etha Nawipa menambahkan bahwa seluruh anggota tetap dalam roda organisasi sesuai tema dan sub tema perayaan Hut IPMADEI ke-12. "Tetap semangat, sukses dalam bidang apa pun," ucapnya. 

Menutup rangkaian sambutan, salah satu partisipasan kota studi Semarang Salatiga menyampaikan rasa salutnya kepada seluruh panitia yang telah menyukseskan acara tersebut. "Tetap dalam kebersamaan dan selalu baku menjaga hingga kelak kembali ke tanah air kita nanti," tutupnya. (Red)

SUARA.NABIRE, BIAK - Berita Acara Pelepasan hak ulayat tanah yang diperuntukan untuk pembangunan Mako Batalyon Pelopor Biak, resmi ditandatangani Dansat Brimob Polda Papua, Kombespol Godhelp. C. Mansnembra, S.IK., yang didampingi Kapolres Biak Numfor, AKBP Andi Joseph Enock, S.IK., bersama Danki I Yon C Pelapor Biak, Iptu Sutriyono.

Penandatangan tersebut berlangsung di kampung Sunyar Distrik Yendidori Biak, pada hari Senin (12/03/2021). Dalam kesempatan itu, Dansat Brimob Polda Papua, Mansnembra, mengatakan bahwa pembangunan Mako Batalyon di Biak dikarenakan kabupaten Biak merupakan wilayah yang cocok untuk stanby pasukan.

Selain itu, Mansnembra membeberkan bahwa ke depan akan ada agenda besar di Kabupaten Biak Numfor, yakni pembangunan bandara antariksa, serta adanya isu pemekaran wilayah. Sehingga dengan adanya Mako batalyon, ke depan diharapkan bisa menunjang tugas dan tanggung jawab kepolisian, terlebih khusus Brimob untuk menjaga keamanan wilayah sekitar.

“Persiapan lahan ini dilakukan berdasarkan perintah Dankorps Brimob yang diteruskan dengan koordinasi bersama Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri yang langsung memerintahkan kami agar datang ke Biak untuk segera berkoordinasi dengan semua pihak-pihak terkait,” tutur Mansnembra

Ditambahkannya bahwa tanah yang baru saja diserahkan oleh pemilik hak ulayat tersebut seluas 15 hektar, yang akan digunakan untuk pembangun Mako sekitar 5 hektar.

"Sementara yang 10 hektarnya karena di sini memang sudah dipakai masyarakat untuk berkebun maka akan kami tanami pohon-pohon untuk jangka panjang dan seterusnya akan dipakai sebagai daerah latihan,” ungkap Mansnembra

Mansnembra menambahkan bahwa sebelumnya pihaknya sudah berkordinasi bersama semua pihak terkait untuk adanya pembangunan Mako Batalyon diwilayah ini. Sementara untuk sumber anggaran pembangunannya adalah berasal dari pusat yang akan langsung dibahas oleh DPR-RI

“Kami berharap kedepan yang paling penting adalah kesejahteraan masyarakat, anak-anak Biak untuk bisa dipersiapkan untuk bergabung menjadi anggota Brimob, apalagi nantinya kedepan ada wacana untuk penerimaan 14.000 anggota Brimob, jadi saya harap anak-anak disini harus siap, oleh karena itu apabila ada penerimaan tahun ini atau tahun depan, kalo boleh kami ambil anak-anak dari Biak,” tutur Mansnembra

Ditempat yang sama, Danki I Yon C Pelapor Biak, Sutriyono, berharap dukungan dari semua pihak untuk adanya pembangunan Mako Batalyon Brimob Biak, begitu pula dukungan penuh dari Mabes terkait pendanaan agar pelaksanaan di lapangan bisa berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang di rencanakan.

“Terimakasih atas semua pihak yang telah mendukung sejauh ini, sehingga hari ini bisa dilakukan pelepasan hak ulayat dan kedepan kami bisa gunakan lahan ini untuk kepentingan kepolisian dalam hal ini Brimob, saya harap kedepan semua bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” ujar Sutriyono.

Mewakili pemilik ulayat dan Mananwir, Mnu Rarpimbo Daniel Dimara mengatakan dukungan lahan yang diserahkan untuk Sat Brimob itu adalah untuk kepentingan anak cucu ke depan sehingga bisa bermanfaat. Selain itu dengan harapan bisa adanya pemerataan Pembangunan.

“Kami merespon baik dan mendukung kegiatan atau pekerjaan yang nantinya akan dilakukan ditempat ini, agar ke depan Polri bisa memperhatikan dan memprioritaskan anak-anak kami disini dan kami akan menyiapkan anak-anak kami dari sekarang agar siap menjadi anggota Polri, semoga pembangunan ke depan berjalan lacar dan bisa bermanfaat bagi anak cucu kami kedepan,” tutupnya. (Red)

Buah hitam, entah dalam bahasa latin atau penyebutan lain seperti apa namun orang Yaur menyebutnya buah hitam (idiha'ere). Suku Yaur berada dikampung Yaur sisi barat kabupaten Nabire-Papua.

Orang Yaur merupakan salah satu dari enam suku pribumi Nabire pesisir yang memiliki kearifan lokal (Lokal Wisdom) secara turun temurun dijaga sebagai kekayaan budaya.

Dalam tradisi buah ini bagi orang Yaur dianggap sebagai buah adat. Dalam tradisi Suku Yaur ketika pohon ini mulai berbunga harus dijaga dengan baik dan ada orang tertentu yang menjaganya hingga pada saat masa panen tiba.

Dilarang keras bagi kaum wanita yang saat masa subur melewati pohon tersebut. Berlaku juga bagi mereka yang misalnya melanggar hukum adat (sina,pencuri dll).

Jika orang-orang tadi dengan sengaja melewati pohon tersebut maka bunga/buah dari pohon buah hitam akan gugur, hal itu menyatakan orang tersebut ada buat kesalahan atau melanggar hukum adat sehingga dengan sendirinya secara alamia perbuatan mereka dinyatakan.

Pada saat masa panen semua warga secara kolektif bersama-sama melakukan panen tersebut. Persiapan dimulai dengan pembagian tugas ada yang harus mencari ikan di laut, berburu binatang di hutan dan mencari sayur dan sebagainya.

Lalu rombongan panen biasanya akan dipimpin oleh orang yang dituakan, dia yang akan mulai melakukan panen perdana secara simbolis menandakan panen tersebut dimulai. Lalu selanjutnya yang bertugas memanen atau memanjat dilakukan oleh anak-anak mantu lelaki dari suku Yaur.

Cara pengelolaan buah hitam untuk menjadi makanan akan dicampur dengan sagu yang selanjutnya dibungkus dan dipanggang/asar hingga kering.

Saat buah diramu hingga proses panggang atau asar harus mengikuti aturan-aturan adat, misalnya seperti yang telah disebutkan diatas bahwa dilarang wanita yang sedang masa subur, atau orang-orang yang mungkin berbuat kesalahan adat tidak boleh mendekat wilayah pembakaran/tempat diolahnya sagu bungkus tersebut.

Jika itu terjadi maka sagu tersebut akan mentah atau tidak matang dan hal itu dipercaya akan terjadi. Setelah proses ini semua dilakukan lalu sagu itu akan dibagi rata ke semua warga utuk makan bersama.

Pada saat makan, semua lauk pauk dikumpulkan baik sagu dan hasil tangkapan ikan dan dagin. Lalu proses makan/pesta makan bersama dilaksanakan dan semua makanan harus dibagi kepada semua warga tanpa terkecuali. Dan pesta ini merupakan pesta tahunan.

Akhirnya dalam waktu yang panjang saya baru menemukan satu tradisi Identitas yang menunjukan suku Yaur menganut sistim komunal. Trimah kasih Tuhan. (Hegure 22/01/2019)

Oleh. Sambena Inggeruhi
(Anggota DPRD Nabire)

SUARA.NABIRE, WAMENA - Salah satu keindahan alam Papua yang menyimpan keunikan dan pesonanya tersendiri adalah Sungai Baliem di kabupaten Jaya Wijaya yang letaknya tepat di lembah Baliem.

Adapun sungai Baliem memiliki panjang sekitar 60–80 km, dengan total panjang keseluruhan 414.2 km (257.4 mi). Sementara lebar minimum 15 m (49 ft) dan lebar maksimum 20 m (66 ft), yang mengalir melalui Lembah Baliem ke arah selatan dan bermuara di Pantai Asmat.

Berikut ini 5 (lima) keunikan yang akan Anda dapatkan jika berkunjung ke sungai Baliem.


1. Terletak di dataran tinggi dengan kadar air yang dingin
Sungai Baliem memang unik, karena terletak pada dataran tinggi yang ketinggiannya mencapai 1650 meter di atas permukaan laut, serta sungai ini sangat terkenal dengan kadar airnya yang dingin, bersuhu 14 hingga 18°C.

2. Terdapat jenis hewan cherax
Keunikan lainnya bahwa di sungai Baliem terdapat jenis hewan yang mengandung nilai adat yang tinggi bagi masyarakat sekitar, sama tinggi nilainya dengan ubi (hipiri) dan babi (wam). Hewan tersebut sejenis cherax spp yang merupakan genus lobster air tawar, yaitu genus udang karang terbesar.

Cherax spp atau genus udang karang ini suka bermain di lumpur. Pada malam hari hewan tersebut akan muncul dan bermigrasi ke pinggir sungai, sedangkan paginya mereka akan kembali ke perairan sungai yang dalam.

3. Pinggiran sungai terdiri dari rawa-rawa
Pada kawasan pinggiran sungai terdapat rawa-rawa yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk melepaskan hewan ternak babi. Sepanjang tepian sungai Baliem ini dapat dikelola menjadi objek pariwisata, perkebunan, dan pertanian. Dimana pada daerah sepanjang tepian sungai banyak tersdapat lahan perkebunan Suku Dani.

4. Terdapat udang selingkuh
Uniknya, di sungai Baliem ini terdapat habitat alami udang selingkuh, yakni udang endemik sungai Baliem. Bagian belakang hewan ini memang berbentuk udang, namun bagian depannya mirip seperti kepiting.

Adapun istilah "Udang Selingkuh" merupakan nama dari udang air tawar. Aslinya hanya dapat ditemukan di Sungai Baliem, Papua ini. Udang ini memiliki nama yang unik karena memiliki bentuk badan yang mirip dengan udang. Tapi memiliki capit seperti kepiting. Oleh karena itu udang ini anggap berselingkuh dengan kepiting.

Ukuran udang ini lebih besar dibandingkan dengan udang pada umumnya. Pada awalnya Udang Selingkuh ini ditemukan oleh tim peneliti Balai Arkeologi Papua, di Goa Togece Kampung Parema, Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Konon diketahui bahwa bibit Udang Selingkuh ini pernah di tabur untuk pertama kalinya oleh seorang senior Guide/Pemandu senior di Sungai Baliem pada tahun 1961. Maka sejak itulah Udang Selingkuh perlahan mulai berkembang di Sungai Baliem. Hingga saat ini sudah menjadi salah satu kuliner khas Papua. Yang pastinya banyak digemari oleh para pecinta kuliner.

5. Bentuknya berkelok seperti ular besar
Aliran sungai Baliem terlihat berkelok dan berliku-liku mirip seperti seekor ular besar. Menurut cerita mitos suku Dani, terjadinya sungai ini memang berawal dari seekor ular besar yang konon suka memangsa anak laki-laki.

6. Mitos terbentuknya sungai Baliem
Sungai Baliem memiliki mitos yang dipercaya oleh suku Dani menjadi asal mula terbentuknya sungai ini. Konon hiduplah satu keluarga yang merindukan kehadiran anak laki-laki ditengah keluarga mereka. Pada suatu ketika saat yang dinantikan itu pun tiba, dimana anak laki-laki yang sangat dirindukan itu lahir di tengah-tengah keluarga tersebut.

Namun kelahiran anak laki-laki yang mereka cintai itu menjadi kerisauan tersendiri mengingat saat itu masyarakat dihebohkan dengan munculnya seekor ular besar yang suka memangsa anak laki-laki.

Sehingga keluarga itu pun melakukan penjagaan ekstra ketat terhadapa anak laki-laki mereka itu. Jika kedua orang tuanya pergi berkebun, maka anak perempuan mereka ditugaskan untuk menjaga adik laki-lakinya, dengan pesan agar segera memanggil bapaknya jika ular besar itu datang.

Singkat cerita, suatu saat ular itu pun datang dan ingin memangsa anak laki-laki dari keluarga tersebut. Anak perempuan kemudian bergegas berteriak memanggil bapaknya. Bapaknya pun datang dengan membawa kapak batu dan menyerang ular tersebut, maka terjadilah pertarungan hingga beruujung pada tewasnya ular besar itu dengan dipotong menjadi dua oleh bapak dari anak-anak laki itu.

Dengan peristiwa itu, ular besar itu kemudian diyakini oleh masyarakat telah berubah menjadi sungai Baliem, dimana kepalanya mengalir ke utara dan ekornya mengalir ke selatan.

Meskipun saat ini sungai Baliem ini tidak lagi mengalir ke utara, sebab menurut cerita masyarakat sekitar bahwa pernah terjadi gempa bumi atau tanah longsor pada masa lalu sehingga menutup aliran Sungai Baliem yang mengarah ke utara.

Namun apapun itu, sungai Baliem tetap saja menyimpan keunikan dan sejuta pesona alam Papua yang tiada taranya dan patut untuk dilestarikan. (Red)

Editor: Musafir Nawipa

GALERI FOTO


Kent Sroyer (Pimpinan Suara Nabire) dan Yus Baminggen (Pimpinan Lanny.News)


Abdy Busthan (Pendiri Kompas.Papua)

Yus Baminggen, Abdy Busthan dan Kent Sroyer

SUARA.NABIRE - Diduga mengalami pencurian dengan kekerasan, seorang kakek bernama Kari (81 Tahun) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya yang terletak di Jalan Jayanti, depan Perumahan Pemda, Kelurahan Bumi Wonorejo, Kabupaten Nabire, pada hari Sabtu (10/04/2021), sekitar Pukul 08.00 WIT

Menurut keterangan anak kandung korban, IP (41 Tahun), sekitar pukul 07.30 WIT dirinya melihat rumah yang di depan yang di huni oleh korban Kari dalam keadaan terbuka, dan melihat pintu kios juga dalam keadaan terbuka. Selanjutnya IP menyampaikan keadaan tersebut kepada suaminya YI (42 Tahun) untuk melihat kondisi rumah.

Tidak menunggu lama, YI kemudian bergegas menuju rumah tersebut dan melihat korban sudah dalam keadaan terduduk di pintu belakang rumah dengan kondisi luka pada bagian kepala dan karena kehabisan darah korban akhirnya meninggal dunia di tempat

Melihat keadaan tersebut YI langsung menghubungi Kepolisian Sektor Nabar via seluler, dan selang beberapa menit kemudian Gabungan piket fungsi Polres Nabire bersama Polsek Nabar tiba di TKP dan langsung mengamankan areal tempat kejadian perkara

Pada sekitar Pukul 09.43 WIT, identifikasi Polres Nabire tiba di TKP melakukan olah TKP di areal tempat kejadian dan langsung membawa Jenazah ke RSUD Nabire untuk di Visum

Dugaan awal, kejadian tersebut merupakan kasus Pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan Korban meninggal dunia dan mengalami luka dalam pada bagian kening atas, yang dikuatkan dugaan berdasarkan bukti alat cungkil (linggis) yang masih berada di sekitar TKP, serta beberapa ternak (ayam) yang hilang di kandang samping rumah korban.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian mengingat masih dilakukan penyelidikan dengan pemeriksaan alat bukti di TKP dan meminta keterangan dari para saksi. (Red)

SUARA.NABIRE - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Nabire, Muhammad Rizal, SH., MH., menerima suntikan Vaksin Covid-19 sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19, pada Jumat (9/04/21), yang dilaksanakan di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Nabire, Jalan Merdeka No.50 Nabire, Papua.

Kajari Nabire beserta 27 pegawai di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Nabire melaksanakan vaksinasi perdana bersamaan dengan 36 orang pegawai dari kantor Pengadilan Negeri Nabire.

"Hari ini kami Kejari Nabire mendapatkan jatah dari Pemerintah Daerah untuk melakukan vaksin, yang kebetulan berbarengan dengan kantor Pengadilan Negeri Nabire. Jadi serentak dua instansi yang dilaksanakan pada hari ini," demikian jelas Kajari Rizal ketika ditemui awak media ini

Kepada awak media Rizal membeberkan bahwa dari total kurang lebih 27 pegawai Kejari Nabire, yang sudah mendaftar untuk divaksin kurang lebih 80 persen. "Dan kami tetap akan memaksimalkan semua pegawai untuk wajib mengikuti vaksin," jelasnya.

Ditambahkan Rizal bahwa pihaknya sudah menghimbau agar semua pegawai wajib melaksanakan vaksin, dan pada umumnya semua pegawai sudah menyatakan bersedia.

"Ini adalah tahap perdana vaksinasi untuk Kejari Nabire, tentu beberapa hari lagi akan diagendakan untuk tahap kedua. Dan sebagai program Nasional, maka tentu kami di daerah harus mendukung penuh program pemerintah terkait dengan pelaksanaan vaksinasi ini," ungkap Rizal.

Usai disuntik vaksin, Rizal menghimbau agar seluruh masyararakat khusus di Kabupaten Nabire agar tidak perlu takut untuk ikut melaksanakan vaksinasi dikarenakan sudah memiliki persyaratan ijin dari BPOM.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Saya mengimbau segera untuk melaksanakan vaksin ini sebagai bentuk pencegahan penularan Virus Covid-19 dan untuk memutus rantai penularan Covid-19, selain tetap menerapkan Protokol Kesehatan, dilakukannya pemberian Vaksin Covid-19 untuk meningkatkan antibodi tubuh," pesan Rizal

Menutup penjelasannya, Rizal berharap kegiatan vaksinasi tersebut tidak berhenti dan tidak hanya menjadi sebatas program saja, tetapi nantinya akan berlanjut kepada masyarakat secara massal.

"Karena ini bukan lagi menjadi kebutuhan orang per orang tetapi sudah menjadi kebutuhan massal untuk semua warga, terutama untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang Covid-19, maka harapan kami ini tidak berhenti dan tidak hanya menjadi sebatas program saja, tetapi nantinya akan berlanjut kepada masyarakat secara massal," demikian tutup Kepala Kejaksaan Negeri Nabire, Muhammad Rizal, SH., MH. (red)

GALERI FOTO:






SUARA.NABIRE - Dalam rangka meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Nabire, kantor Pengadilan Negeri (PN) Nabire menggelar vaksinasi perdana, pada Jumat (9/04/21).

Ketua Pengadilan Negeri Nabire, Cita Savitri, S.H., M.H., kepada awak media ini mengatakan bahwa beberapa bulan yang lalu pihaknya sudah memasukkan seluruh identitas Pegawai Pengadilan Negeri Nabire untuk dilakukan vaksin. "Namun baru dua hari yang lalu kemudian direspon dan ternyata dilaksanakan pada hari ini," terang Savitri

Ditambahkan Savitri bahwa untuk vaksinasi perdana tersebut, seluruh pegawai Pengadilan Negeri Nabire merespon positif dan berkenan hadir untuk disuntik vaksin.

"Dari 36 Pegawai yang ada di Pengadilan Negeri Nabire, pada hari ini kami semua datang untuk merespon vaksinasi ini," ungkapnya.



Cita Savitri, S.H., M.H. (Ketua PN Nabire)

Ketika dikonfirmasi awak media terkait dengan adanya sanksi kepada pegawai yang menolak untuk di vaksin, Savitri mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan sanksi namun sebelumnya dilakukan sosialisasi dan himbauan tentang manfaat vaksinasi.

"Kami hanya menerangkan manfaat dari vaksin karena kami sebagai pimpinan sudah terlebih dulu di vaksin, sehingga kami memberikan pengarahan dan masukan agar mereka dapat mengerti pentingnya divaksin. Bukti nyata hari ini semua pegawai Pengadilan Negeri Nabire hadir untuk merespon vaksinasi ini dengan positif," demikian ungkap Savitri.

Pantauan awak media, kegiatan vaksinasi tersebut berlangsung aman serta dilakukan bersamaan dengan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Nabire yang bertempat di Aula kantor Kejaksaan Negeri Nabire, Jalan Merdeka No.50 Nabire, Papua. (Red)

GALERI FOTO







SUARA.NABIRE - Selain menembak dua orang guru, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker juga membakar 3 Sekolah di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (8/04/21).

Kedua guru yang ditembak KKB bernama Oktovianus Rayo (43) dan Yonatan Raden (28). Keduanya merupakan guru yang bertugas di Kabupaten Puncak

Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura pada Jumat (9/4/2021) pagi, membenarkan aksi pembakaran tiga sekolah tersebut pascapenembakan salah seorang guru bernama Oktovianus di Kampung Julukoma, Distrik Beoga.

Menurut Kapolda, pelaku yang terlibat adalah KKB pimpinan Sabinus Waker. ”Sekolah yang dibakar KKB meliputi SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga. Para pelaku membakar ketiga sekolah ini pada pukul 18.15 WIT,” ungkap Kapolda Papua, Mathius.

Kapolda menambahkan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim ke Distrik Beoga untuk menindak tegas anggota KKB Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya. Diketahui kelompok ini ke Beoga untuk bertemu dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

”Kelompok ini berjumlah 75 orang dan menguasai senjata api. Tim kami akan berupaya menghentikan aksi KKB yang menyebabkan Beoga tidak kondusif,” ujar Kapolda

Sebelumnya, KKB pimpinan Sabinus Waker menembak Oktovianus yang berprofesi sebagai guru SD pada pukul 09.30 WIT di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Pak Guru berusia 42 tahun ini meninggal di tempat karena terkena dua tembakan di tubuhnya.

Sehari kemudian, tepatnya hari Jumat (9/04/21), KKB kembali menembak seorang guru lainnya, bernama Yonatan Raden (28 Tahun).

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, penembakan KKB terhadap Yonatan Raden terjadi pada hari Jumat sekitar pukul 16.45 WIT, dimana ketika itu korban bersama saksi JS menggunakan sepeda motor berboncengan menuju Kampung Ongolan untuk mengambil terpal guna membungkus jenazah Oktovianus Rayo yang berada di Puskesmas Beoga.

Namun setibanya mereka di ujung bandara, tiba-tiba KKB menembak mereka 2 kali sehingga keduanya berusaha menghindari tembakan dengan melaju menuju Kampung Ongolan.

Selang beberapa saat kemudian terdengar bunyi tembakan dari arah belakang Koramil. Selanjutnya personel gabungan melakukan tembakan balasan ke arah belakang Koramil.

Pada sekitar 18.30 WIT, korban Yonatan Rade kemudian ditemukan meninggal dunia pas di depan rumah JS di Kampung Ongolan. Personel gabungan kemudian mengevakuasi korban menuju Puskesmas Beoga guna mendapat penanganan medis.

Sekitar Pukul 19.10 WIT, aparat keamanan selanjutnya melakukan penyisiran dan akhirnya menemukan saksi JS di sebuah sungai yag terletak di ujung bandara dalam keadaan masih hidup. (Red)

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget