Rektor Uswim Tegaskan 4 Pilar Kebangsaan Tidak Bisa di Tawar-Tawar Lagi
Hadir dalam dialog tersebut Bupati kabupaten Nabire, Mesak Magai, S,Sos., M.Si., yang didampingi oleh Sekda kabupaten Nabire, Daniel Maipon S.STP., beserta sejumlah unsur Forkopimda kabupaten Nabire
Dalam ulasannya, Rektor Suripatty membeberkan bahwa 4 pilar kebangsaaan yang terdiri dari: Pancasila, UUD NKRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini
"Kami di kampus Uswim, sejak awal mahasiswa masuk, nilai-nilai yang terkandung di dalam empat pilar kebangsaan tersebut sudah kami tanamkan kepada para mahasiswa," ungkap Suripatty dalam dialog tersebut
Dikatakan Suripatty bahwa disetiap tahunnya para mahasiswa Uswim diwajibkan untuk mengikuti kegiatan gerakan cinta kampus atau orientasi program studi dan pengenalan kampus, dimana kegiatan tersebut sudah terjadwalkan
"Bahwa di dalam kegiatan tersebut kita memberikan kesempatan kepada unsur Forkopimda, baik itu Bupati, Kapolres, Dandim, dan Kajari untuk memberikan materi-materi kepada mahasiswa terkait thema kebangsaan, dan ini rutin kami laksanakan," jelas Suripatty
Disamping itu, tambah Suripatty, dalam kurikulum yang diterapkan di kampus Uswim, para mahasiswa juga diwajibkan untuk mengambil Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan,
"Hal-hal tersebut merupakan bentuk dan wujud nyata dari upaya kami pihak Perguruan Tinggi, khususnya Uswim, dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait 4 pilar kebangsaan itu," demikian dibeberkan orang nomor satu di kampus Uswim ini.
Acara dialog interaktif tersebut sekaligus ditandai dengan kehadiran Kepala RRI Kabupaten Nabire yang baru atas nama: Lee Maury, SE.,M.Med.Kom. (Red)
Redaktur: Yubelince Pekey




SUARA.NABIRE - Ikatan Pelajar Mahasiswa/i Paniai (IPMAPAN) kota studi Yogyakarta dan Solo, menggelar seminar dan diskusi dengan tema “Kerusakan Lingkungan di Meeuwomakida dan Mitigasinya”, yang berlangsung di Asrama Ipmanapandode Paniai ASPAN, pada hari Sabtu (05/04/21).
SUARA.NABIRE - Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, mengatakan bahwa berdasarkan data pelaksanaan di Tahun 2020 hanya 18 persen Pelajar di Papua yang menerima Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud.
SUARA.NABIRE - Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Nabire yang memiliki jususan konstruksi mengikuti kegiatan Fasilitasi dan Uji Sertifikasi Tenaga Konstruksi yang digelar selama seminggu di kota Nabire, dimulai sejak Jumat (19/03/2021).
SUARA.NABIRE - Dengan menerapkan protokol kesehatan, Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), menggelelar Pembekalan dan Pelepasan Mahasiswa KKN Angkatan XXXII, TA. 2020/2021, pada hari Selasa (9/02/21).








SUARA.NABIRE - Universitas Satya Wiyata Mandala (Uswim) Nabire, siap bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran Bandung untuk membuka program Pascarjana dengan konsentrasi Ilmu Pemerintahan.
Pemahaman paling sederhana dari eksistensi adalah berdiri sendiri sebagai diri sendiri. Sebagaimana menurut Heideggard, “Das wesen des daseins liegh in seiner Exixtenz”. (Da – sein tersusun dari dad dan sein) da berarti di sana, sein berarti berada. Artinya, manusia sadar dengan tempatnya berada. 
Secara umum, landasan pendidikan terdiri dari landasan Filosofis, landasan Hukum, Sosiologis, dan Kultural. Semuanya itu berperan penting dalam menentukan tujuan dan arah pendidikan. Adapun landasan ilmiah dan teknologi juga merupakan sesuatu yang mendorong pendidikan itu menuju masa depan yang lebih proporsional.
Ketika para ilmuwan begitu ramai memperdebatkan suku bangsa dan beberapa tempat yang pernah hilang di belantara bumi ini, seperti Atlantis, Lemuria, Sodom dan Gomora, bahkan mencari-cari siapakah Gog and Magog yang sebenarnya, maka tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa sepanjang peradaban kehidupan insan manusia di dunia ini, hanya ada satu suku bangsa yang selalu menjadi objek konspirasi, kutuk, cercaan serta hinaan, tetapi juga sanjungan dan pujian. Ya, dia adalah Yahudi!
Apabila pendidikan di ibaratkan dengan sebuah mesin, maka makna apakah yang hendak dikandung oleh sebuah kebebasan? Jika, dunia pendidikan merupakan tempat bagi para pelaku-pelaku kebebasan, akankah ada suatu perubahan perilaku bagi seluruh oknum yang terlibat di dalamnya?