Articles by "Covid-19"

SUARA.NABIRE - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Nabire, Muhammad Rizal, SH., MH., menerima suntikan Vaksin Covid-19 sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19, pada Jumat (9/04/21), yang dilaksanakan di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Nabire, Jalan Merdeka No.50 Nabire, Papua.

Kajari Nabire beserta 27 pegawai di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Nabire melaksanakan vaksinasi perdana bersamaan dengan 36 orang pegawai dari kantor Pengadilan Negeri Nabire.

"Hari ini kami Kejari Nabire mendapatkan jatah dari Pemerintah Daerah untuk melakukan vaksin, yang kebetulan berbarengan dengan kantor Pengadilan Negeri Nabire. Jadi serentak dua instansi yang dilaksanakan pada hari ini," demikian jelas Kajari Rizal ketika ditemui awak media ini

Kepada awak media Rizal membeberkan bahwa dari total kurang lebih 27 pegawai Kejari Nabire, yang sudah mendaftar untuk divaksin kurang lebih 80 persen. "Dan kami tetap akan memaksimalkan semua pegawai untuk wajib mengikuti vaksin," jelasnya.

Ditambahkan Rizal bahwa pihaknya sudah menghimbau agar semua pegawai wajib melaksanakan vaksin, dan pada umumnya semua pegawai sudah menyatakan bersedia.

"Ini adalah tahap perdana vaksinasi untuk Kejari Nabire, tentu beberapa hari lagi akan diagendakan untuk tahap kedua. Dan sebagai program Nasional, maka tentu kami di daerah harus mendukung penuh program pemerintah terkait dengan pelaksanaan vaksinasi ini," ungkap Rizal.

Usai disuntik vaksin, Rizal menghimbau agar seluruh masyararakat khusus di Kabupaten Nabire agar tidak perlu takut untuk ikut melaksanakan vaksinasi dikarenakan sudah memiliki persyaratan ijin dari BPOM.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Saya mengimbau segera untuk melaksanakan vaksin ini sebagai bentuk pencegahan penularan Virus Covid-19 dan untuk memutus rantai penularan Covid-19, selain tetap menerapkan Protokol Kesehatan, dilakukannya pemberian Vaksin Covid-19 untuk meningkatkan antibodi tubuh," pesan Rizal

Menutup penjelasannya, Rizal berharap kegiatan vaksinasi tersebut tidak berhenti dan tidak hanya menjadi sebatas program saja, tetapi nantinya akan berlanjut kepada masyarakat secara massal.

"Karena ini bukan lagi menjadi kebutuhan orang per orang tetapi sudah menjadi kebutuhan massal untuk semua warga, terutama untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terserang Covid-19, maka harapan kami ini tidak berhenti dan tidak hanya menjadi sebatas program saja, tetapi nantinya akan berlanjut kepada masyarakat secara massal," demikian tutup Kepala Kejaksaan Negeri Nabire, Muhammad Rizal, SH., MH. (red)

GALERI FOTO:






SUARA.NABIRE - Dalam rangka meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Nabire, kantor Pengadilan Negeri (PN) Nabire menggelar vaksinasi perdana, pada Jumat (9/04/21).

Ketua Pengadilan Negeri Nabire, Cita Savitri, S.H., M.H., kepada awak media ini mengatakan bahwa beberapa bulan yang lalu pihaknya sudah memasukkan seluruh identitas Pegawai Pengadilan Negeri Nabire untuk dilakukan vaksin. "Namun baru dua hari yang lalu kemudian direspon dan ternyata dilaksanakan pada hari ini," terang Savitri

Ditambahkan Savitri bahwa untuk vaksinasi perdana tersebut, seluruh pegawai Pengadilan Negeri Nabire merespon positif dan berkenan hadir untuk disuntik vaksin.

"Dari 36 Pegawai yang ada di Pengadilan Negeri Nabire, pada hari ini kami semua datang untuk merespon vaksinasi ini," ungkapnya.



Cita Savitri, S.H., M.H. (Ketua PN Nabire)

Ketika dikonfirmasi awak media terkait dengan adanya sanksi kepada pegawai yang menolak untuk di vaksin, Savitri mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan sanksi namun sebelumnya dilakukan sosialisasi dan himbauan tentang manfaat vaksinasi.

"Kami hanya menerangkan manfaat dari vaksin karena kami sebagai pimpinan sudah terlebih dulu di vaksin, sehingga kami memberikan pengarahan dan masukan agar mereka dapat mengerti pentingnya divaksin. Bukti nyata hari ini semua pegawai Pengadilan Negeri Nabire hadir untuk merespon vaksinasi ini dengan positif," demikian ungkap Savitri.

Pantauan awak media, kegiatan vaksinasi tersebut berlangsung aman serta dilakukan bersamaan dengan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Nabire yang bertempat di Aula kantor Kejaksaan Negeri Nabire, Jalan Merdeka No.50 Nabire, Papua. (Red)

GALERI FOTO







Biak, SUARA.NABIRE – Vaksin Sinovac Covid-19 untuk diberikan pada tahap kedua, tiba di Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak, pada hari Minggu (7/3/2021).

Setibanya di bandara Frans Kaisiepo Biak, vaksin kemudian dibawa dengan pengawalan oleh Aparat TNI/Polri menuju gudang penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor,

Adapun vaksin Sinovac Covid-19 tersebut dikirim langsung dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Jayapura, dengan jumlah keseluruhan 400 vial.

“Kepolisian siap melakukan pengamanan dan pengawalan vaksin corona, agar proses distribusi vaksin hingga ke masyarakat berjalan lancar dan aman,” demikian tutur Kapolres Biak Numfor, AKBP Andi Yoseph Enoch melalui Kasubag Humas Iptu Padan Purba.

Adapun Vaksin Sinovac Covid-19 ini adalah untuk vaksinasi pada tahap II yang akan diberikan kepada pekerja pelayan publik, seperti TNI Polri, guru hingga wartawan. (Red)

Jayapura, SUARA.NABIRE l Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule, mengatakan bahwa dari total 29 Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua, terdapat tujuh Kabupaten yang belum ditemukan kasus Covid-19.

Tujuh kabupaten tersebut adalah Nduga, Puncak, Yahukimo, Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, dan Mamberamo Raya. Demikian hal ini dibeberkan Silwanus dengan mengacu pada data Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Provinsi Papua

Ketika dikonfirmasi awak media ini via Whatsapp, pada Rabu (1/03/21), Silwanus mengatakan bahwa memang belum dapat dipastikan penyebab yang pasti mengapa di tujuh kabupaten tersebut tidak ditemukan kasus Covid-19, namun menurutnya bisa saja disebabkan karena pemerintah daerah setempat cepat melakukan pencegahan.

"Mungkin mereka menjalankan protokol kesehatan dengan baik, lalu kedua pemerintahnya berhasil menekan aktivitas masyarakat, dan yang ketiga pemerintah daerah setempat juga berhasil melakukan screening dengan baik. Tiga hal ini mereka jalankan," terang Silwanus

Dikatakan oleh Silwanus, pihaknya tidak serta merta mengklaim ke-7 kabupaten tersebut betul-betul belum tersentuh Covid-19, mengingat pernah terjadi beberapa kasus seperti yang pernah dialami Bupati Yahukimo, Abock Busup, pada 14 September 2021, dimana ia dinyatakan positif namun ternyata tercatat sebagai pasien di Kota Jayapura, bukan dari Yahukimo.

"Ada beberapa kasus yang sudah terjadi, tapi dilaporkan di kabupaten lain. Adapun yang belum kita dapat datanya, mereka terbatas pada pemeriksaan, sehingga pemeriksaan mereka dilakukan di kabupaten yang lain, maka tercatatlah di kabupaten tersebut," terang Silwanus

Dijelaskannya pula bahwa penyebab lainnya mengapa ke-7 kabupaten tersebut belum terpapar Covid-19 adalah menyangkut akses transportasi. "Setidaknya untuk Intan Jaya, Puncak dan Nduga, akses transportasinya sangat sulit, karena hanya bisa dijangkau dengan pesawat yang berbadan kecil," tutur Silwanus.

Sedangkan untuk Mamberamo Raya, menurut Silwanus, biasanya hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai atau pesawat terbang. "Kalo untuk wilayah Meepago yakni kabupaten Dogiyai yang Deiyai, memang memiliki akses jalur darat, namun jarak tempuhnya jauh dan melewati jalan yang berbukit-bukit," tuturnya.

Ditambahkannya bahwa salah satu faktor yang menyebabkan naiknya kasus Covid-19 adalah masifnya kegiatan masyarakat. "Jadi semakin tinggi mobilitas penduduk, maka makin tinggi juga risiko penularan," tutupnya (Red)


Sudah sekian lama sejak awal 2020 kita tinggal di rumah. "Jaga jarak", adalah salah satu pokok protokol kesehatan penting. Akibatnya kita jarang ketemu muka dengan muka. Untunglah teknologi memungkinkan kita "bertemu" secara virtual. Semua kegiatan dilakukan dengan cara itu.

Pada mulanya memang terasa enak. Tidak perlu ke mana-mana. Bagi anak sekolah cukuplah membuka komputer atau tablet saja. Segala sesuatu sudah ada di situ.

Seminar-seminar pun sudah sangat lazim dilakukan secara virtual. Bahkan ibadah-ibadah juga. Namun lama-kelamaan orang juga merasa bosan. Mulailah orang bertanya-tanya "kapan serangan virus ini berakhir".

Kehidupan kita ternyata sangat ditentukan oleh virus, bukan oleh siapa-siapa termasuk pemerintah. Memang pemerintah telah menetapkan status neo-normal. Tetapi itupun tidak serta-merta bisa dilaksanakan. Masih lihat-lihat dulu sampai berapa jauh curve penularan menurun dan akhirnya merata. Sekali lagi, virus menentukan.

Maka pertanyaan tentang bilakah virus ini berakhir sesungguhnya adalah ungkapan kerinduan di antara homo sapiens untuk kembali bertemu muka dengan muka tanpa hambatan apapun. Manusia adalah makhluk sosial yang secara hakiki memang hidup di dalam komunitas. Maka makhluk beradab ini akan sangat gelisah kalau ia mendapati dirinya terperangkap dalam kesepian (loneliness).

Konon, ketika Robinson Cruse berada seorang diri di sebuah pulau terpencil, ia selalu dilanda oleh rasa kesepian. Rasa kesepian itu sesungguhnya merupakan indikator jelas bahwa manusia adalah makhluk sosial. Ia tidak mau terasing dari kelompoknya. Ia tidak rela terjebak dalam Ferfremdung/vervremding/alienation.

Alhasil, segala tembok dirubuhkan. Teknologi telah memperbesar kemungkinan homo sapiens ini merobohkan tembok-tembok yang menghalangi komunikasi antar-manusia.

Otto Kroesen dalam bukunya berjudul, "Tegenwoordigheid van geest in de tijdperk van de techniek", menuliskan kalimat-kalimat berikut: "...elke techniek vergroot de ruimte, verkort de tjid en doet de menselijke gemeenschap teniet" (setiap teknik memperluas ruang, memperpendek waktu dan meniadakan persekutuan manusia...).

Kemajuan teknik itu, katanya telah memperkuat ekonomi yang tadinya hanya ekonomi rumah tangga sekarang menjadi ekonomi dunia. Jadi ruang diperbesar dan diperluas. Pada saat yang sama waktupun diperpendek berkat temuan-temuan teknologi yang sistimatis dan tidak secara kebetulan saja.

Alhasil, berkat ruang yang makin luas dan waktu yang diperpendek orang "terlepas" dari persekutuan lokal, namun terhisab dalam persekutuan yang lebih besar yang suka atau tidak suka saling merindukan. "Als het levensruimte sneller wordt, worden de contacten vluchtiger" (Kalau ruang untuk hidup lebih cepat, maka kontak-kontak satu sama lain juga semakin cepat).

Komunitas lokal yang tradisionalistik memang telah digantikan oleh komunitas yang jauh lebih luas. Teknologi memungkinkan itu semua. Inilah "roh" (geest) yang hadir di dalam temuan-temuan teknologi ini. Namun semuanya ini tidak menghilangkan kerinduan akan adanya pertemuan-pertemuan antar-manusia muka dengan muka yang terdiri dari darah dan daging.

Covid-19 memang memaksa kita untuk sementara membatasi diri. Social distancing, masker, dan seterusnya. Tetapi kerinduan itu tetap ada. Itulah hakekat manusia. Maka kita mendoakan agar virus ini cepat lenyap dari tengah-tengah kita agar relasi-relasi kita menjadi lebih bebas tanpa "tembok-tembok".

Oleh: Pdt. Dr. A.A Yewangoe

SUARA.NABIRE - Demi mencegah penyebaran Covid 19 yang akan menimbulkan klaster baru di Kabupaten Nabire, pihak Pelabuhan laut Nabire yang dipimpin langsung Kepala Pelabuhan Laut (KPLP) Nabire, Jimmy Samori, menggelar sidak di Kapal Motor Penumpang (KMP) Masirei, pada Rabu (24/02/21).

Ditemui awak media ini usai sidak, Jimmy mengatakan bahwa sidak tersebut dilakukan untuk mengecek apakah semua penumpang yang menggunakan jasa KMP Masirei sudah memenuhi syarat dan mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) penanganan Covid-19 atau belum.

"Sidak ini untuk mengecek syarat kesehatan sekaligus melihat secara langsung aktivitas keberangkatan KMP Masirei dari Nabire tujuan Waropen, yang selanjutnya ke Serui dan Biak," ungkap Jimmy.

Jimmy menambahkan bahwa sebelumnya pihaknya menerima laporan dari Syahbandar Pelabuhan Waropen tentang banyaknya penumpang yang tidak memiliki surat Rapid tes atau semacam surat Keterangan Kesehatan dari wilayah kedatangan maupun wilayah keberangkatan.

"Hal seperti ini sangat memprihatinkan dan juga menghawartikan bagi kita semua," tuturnya.


Jimmy Samori (KPLP Nabire)

Karenanya Jimmy mengharapkan kesadaran masyarakat agar bisa memeriksa kesehatan dan juga mematuhi aturan protokol kesehatan Covid-19 yang sudah diterapkan di pelabuhan, serta mengikuti anjuran yang disarankan oleh pemerintah

"Harapan kami masyarakat juga membantu kami agar kita bisa cegah penyebaran Covid-19 ini bersama-sama," ujar Jimmy

Dirinya juga berharap kepada pihak Kesehatan, dalam hal ini pihak karantina kesehatan pelabuhan Nabire, agar lebih memperketat Prokes yang diberlakukan. "Menjaga kesehatan itu sangatlah penting, oleh sebab itu mari kita semua bertanggungjawab untuk bisa melihat hal ini secara serius," pesan Jimmy.

Hal senada juga diungkapkan Asep Herdiana selaku Nakhoda KMP Maisirei kepada awak media ini. "Pada dasarnya kami telah melakukan semua prosedur penanganan Covid-19 diatas kapal, namun masih banyak penumpang yang belum memiliki kesadaran mematuhi Prokes yang sudah diberlakukan," bebernya.

Karenanya Asep menyambut baik sidak yang sudah dilakukan pihak Pelabuhan Laut Nabire, dan mengharapkan adanya kerja sama dan kordinasi yang baik seperti saat ini. "Kami hanya sebagai penyedia jasa angkutan laut saja, sehingga tidak bisa berbuat banyak," tuturnya.


Asep Herdiana (Nakhoda KMP Maisirei)

Asep juga berharap agar tidak terjadi gesekan dan hal-hal yang tidak diinginkan bersama antara para penumpang dan anak buah kapal, hendaknya penerapan Prokes Covid-19 dilakukan dengan saling menghargai dan tidak dengan kekerasan. (Red)


SUARA.NABIRE l Yayasan Pesat Nabire menggelar pemeriksaan rapid tes anti gen kepada 160-an guru, staf dan karyawan yang bernaung dibawah Yayasan Pesat Nabire yang tersebar di beberapa tingkatan pendidikan mulai dari Kelompok Belajar (KB), TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, pada Senin (22/02/21).

Kepada awak media ini, Yohanes Eddie Sutopo S,Th., selaku Ketua Departeman Pendidikan Yayasan Pesat Nabire, membeberkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menyikapi surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan bahwa semua dewan guru wajib melakukan Repid tes.

"Mengingat adanya edaran dari Dinas Pendidikan, kita melakukan Rapid tes Anti Gen dengan jumlah peserta atau Staf kami diperkirakan sekitar 160 an, yang terdiri dari pengurus Yayasan plus dengan Komunitas Yayasan yang terkait. Mungkin nanti bisa bertambah," demikian beber Yohanes.

Yohanes menuturkan bahwa alat Anti gen yang digunakan dalam kegiatan tersebut berasal dari seorang donatur di Jakarta.

"Jadi kami hadirkan dan datangkan dari Jakarta. Kemudian kami bekerjasama dengan Puskesmas Kalibobo dan Dinas Kesehatan, dalam hal ini sebagai pelaksana teknisnya dalam kegiatan Rapid ini," terangnya

Pantauan awak media ini, jumlah guru yang melakukan rapid terdiri dari guru TK sebanyak 33 orang, guru Kelompok Belajar (KB) sebanyak 4 orang, guru SD sebanyak 32 orang, guru SMP sebanyak 26 orang, guru SMA berjumlah 29 orang, dan guru SMK yang berjumlah sebanyak 14 orang guru.

"Hal ini kami lakukan agar kita bisa mengetahui apakah guru-guru ini sehat atau bebas dari covid 19," ungkap Yohanes

Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Kalibobo Nabire, dr. Yohanes Ondy, selaku penanggung jawab dalam kegiatan pemeriksaan Rapid Tes Anti Gen tersebut, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Yayasan Pesat sangat membantu pihak Puskesmas Kalibobo dan juga Dinas Kesehatan Nabire.

"Ya, apa yang sudah dilakukan oleh Yayasan Pesat ini sangatlah membatu kami di Puskesmas Kalibobo dan juga Dinas Kesehatan Nabire, dan ini membawa dampak positif bagi masyarakat, kelompok-kelompok lain agar juga bisa melakukan hal yang sama," ujar dokter Ody.

Ditambahkannya bahwa kegiatan Rapid Anti Gen yang dilakukan tersebut melibatkan total 4 orang tenaga medis, yakni dirinya sendiri yang ditambah lagi dengan 3 otrang tenaga medis lainnya. (Red)

GALERI FOTO:









SUARA.NABIRE - Sebanyak 35 orang dari unsur Forkopimda, Agamawan, Tenaga Kesehatan dan Relawan yang berada di Kabupaten Nabire, menerima Vaksin Sinovac Perdana di Aula BLUD RSUD Nabire pada hari Rabu (10/02/21), Pukul 10.00 Wit

Pantauan awak media ini, pelaksanaan vaksin dilakukan dengan beberapa tahapan, yang dimulai dengan Pemeriksaan suhu tubuh dan mencuci tangan, lalu Pemeriksaan penyakit dalam, Tensi, Periksa darah dan Rekam jantung, dan Rontgen yang dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD Nabire.

Adapun daftar nama-nama Pejabat dan Agamawan yang melakukan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Nabire adalah sebagai berikut :
  • Wakil Bupati Kab. Nabire, Amirullah Hasyim, S.IP. MM
  • Kapolres Nabire, AKBP. Kariawan Barus, S.H, S.I.K, M.H
  • Dandim1705/PN, Letkol.Inf Benny Wahyudi
  • Wakapolres Nabire, KOMPOL. Samuel D. Tatiratu, S.I.K
  • Kasdim 1705 Nabire, Mayor.Inf.Prihatin
  • Kepala BPBD Kab. Nabire, Victor Fun, S.Sos, M.Si
  • Pdt. Junus Mbaubedari
  • Pdt. Mordekhai Mantur Oilla
  • I Made Sudarsa
  • Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Nabire Titis Sulitiowati,S.Pd
  • Ketua Pengadilan Agama, Basirun
  • Sekertaris RSUD Nabire, Stefen Mareku, S.Kep, NS
  • Dan Densipur XII, OHH Coko Sasongko
  • Tokoh Agama Budha, Eko Susiono
  • Kepala Dinas Pendidikan, Yulianus Pasang
  • Kepala Dinas Kesehatan, Yulian Agapa, AKP, M.Kes
  • Kepala Bidang Dinas Kesehatan Nabire, Dr. Frans F. Charles Sayori
  • Kasat Pol PP, KOMPOL.Stev Liatpasen
Juru Bicara tim gugus tugas, dr. Frans Sayori, M.Kes., membeberkan bahwa penerima vaksin perdana untuk kabupaten Nabire adalah sebanyak 35 orang, yang terdiri dari unsur Forkompinda, Agamawan dan beberapa Relawan beserta Tenaga Kesehatan.

Ditambahkannya bahwa untuk agenda besok tertanggal 11 Februari 2021, terdapat 18 layanan (puskesmas) dan tiga klinik milik TNI dan Polri yang telah siap untuk melakukan vaksinasi.

"Penerima vaksinasi pertama adalan ASN, TNI Polri dan nakes. Jadi pemberian vaksin dimaksud untuk meringankan dan menurunkan angka kesakitan akibat covid-19. Terpenting adalah dengan vaksinasi, daya tahan tubuh lebih kuat dan sehat. Mari kita putuskan mata rantai covid dengan vaksinasi,” demikian terang Sayori ketika ditemui awak media ini usai vaksinasi. (Red)

SUARA.NABIRE - Pemerintah Indonesia mengamankan supply 100 juta dosis vaksin Covid-19 dalam acara penyerahan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) oleh Badan POM ke Bio Farma sebagai pengakuan atas fasilitas produksi Bio Farma untuk vaksin Covid-19 sudah siap digunakan untuk produksi vaksin Covid-19, pada Rabu (30/12/20)

Acara berlangsung sukses di Kantor Biofarma dan turut dihadiri oleh beberapa Pejabat Negara, yaitu: Menteri Kesehatan bersama Menteri Luar Negeri, serta Wakil Menteri I BUMN, dan Kepala Badan POM.

Pada kesempatan itu dilakukan kesepakatan pembelian di muka antara Bio Farma dengan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis vaksin, dan Indofarma dengan Novavax sebanyak 50 juta dosis, sehingga total supply vaksin Covid-19 untuk kebutuhan dalam negeri adalah sebanyak 100 juta dosis

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pengadaan vaksin. dan Indonesia satu dari sedikit negara yang telah mengamankan suppy vaksin untuk keperluan dalam negeri.

Selain itu, sebagai wujud pemerataan vaksin di dunia, Indonesia juga berkontribusi melalui CEPI untuk pengadaan vaksin dunia.

“Dalam track multilateral, proses diplomasi kita telah bekerja dengan WHO GAVI dll dalam rangka mengamankan akses vaksin melalui AMC (Advance Market Commitment), dengan perolehan 3-20 persen jumlah penduduk. Kita akan terus mengawal proses ini” demikian ungkap Retno

Selain itu, menurutnya, kerjasama juga dilakukan dalam rangka pertukaran data scientific untuk pemanfaatan EUA. Hal ini sejalan dengan arahan presiden bahwa keamanan dan keselamatan masyarakat Indonesia tetap yang utama.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah berkejaran dengan waktu dalam menanggulangi Covid-19. Pembelian vaksin dari covavax dan astrazeneca yang dilakukan pemerintah Indonesia memberikan kepastian kepada masyarakat indonesia atas produk vaksin yang nanti akan digunakan.

Menurutnya, bahwa segera setelah EUA diberikan, Kementerian Kesehatan akan bergerak cepat untuk mendistribusikan vaksin dan melakukan proses vaksinasi

“Tahap pertama penyediaan dan persetujuan vaksin insya allah dalam waktu 1-2 minggu. Sehingga kami di Kemenkes bisa masuk memikirkan tahap 2 mendistribusikan vaksin ke seluruh pelosok wilayah Indonesia dalam waktu yang singkat untuk diberikan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat Indonesia” terang Budi

Ditempat yang sama, Kepala Badan POM, Penny G Lukito, menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden RI bahwa jaminan keselamatan dan kehati-hatian dalam pengadaan vaksin Covid-19 sangat diutamakan, mulai dari aspek mutu hingga efikasi vaksin.

Peny juga menyatakan bahwa hasil Uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung memberikan hasil yang menggembirakan. Proses selanjutnya adalah menunggu hasil uji interim tahap 3 untuk selanjutnya disandingkan dengan hasil Uji dari Negara lain yang juga melakukan uji klinis cinovac yaitu Turki, Chili, dan Brazil

“Uji klinis kami lakukan dengan cermat dan mengutamakan kehati hatian, dalam rangka pemberian EUA” demikian tutur Penny

Menurutnya, hasil uji klinis di negara Brazil dan Turki sudah keluar hasil ujinya dan didapatkan hasil yang konsisten dengan uji yang di bandung.

Ditempat yang sama pula, Wakil Menteri 1 BUMN, Pahala Mansury juga turut berkomentar bahwa BUMN bahu membahu bersama pemerintah untuk bergerak cepat dalam menghadirkan vaksin di Indonesia.

“Di sisi kesehatan, Kementerian BUMN bersinergi dengan Kemenkes dan Kemenlu mulai dari awal membuka akses dan menghadirkan ketersediaan vaksin dan alat pendukung vaksinasi lainnya,” tuturnya

Ditegaskannya bahwa pemberian CPOB kepada Biofarma juga menjadi pengakuan terhadap kesiapan dan komitmen biofarma untuk memproduksi vaksin dari awal.

Ketua Tim riset uji klinis vaksin Covid-19, Prof. Kusnandi Rusmil, menyatakan bahwa proses penyuntikan uji klinis vaksin Covid-19 sudah selesai. Hasil pemantauan terhadap 1.620 relawan mengalami reaksi ringan seperti demam dan pegal ringan.

“Laporan interim fase dua akan diberikan ke BPOM pada januari 2021” tambah Kusnadi

Menurutnya, biofarma sendiri sudah memiliki sistem distribusi digital untuk menjamin distribusi vaksin COVID-19 reliable, akuntable, dan terjamin mutunya.

Vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Di sisi lain, masyarakat tetap diwajibkan untuk disiplin menerapkan prorokol kesehatan 3 M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan Sabun, dan Menjaga Jarak.

Sebagaimana Dirut Biofarma, Honesti Basyir, menyatakan bahwa Indonesia sudah layak untuk mengamankan program vaksinasi. Pihaknya sudah membuat sistem secara digital sehingga distribusi reliable, akuntable, dan dijamin mutunya. (Red)

SUARA.NABIRE - Negara Argentina telah memulai uji klinis untuk mengobati COVID-19 dengan menggunakan serum hiperimun yang dikembangkan dengan antibodi dari kuda, demikian dikatakan pihak berwenang dari laboratorium yang terlibat pada hari Rabu.

Serum, yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Inmunova, diperoleh dengan menyuntikkan protein SARS-CoV-2, yang menyebabkan hewan menghasilkan sejumlah besar antibodi penawar. Plasma kemudian diekstraksi dari kuda, dimurnikan dan diproses.

Setelah hasil positif dalam tes laboratorium, uji klinis untuk mempelajari efektivitas serum akan dilakukan pada 242 orang yang didiagnosis dengan penyakit dalam kondisi sedang hingga parah, demikian dikatakan pihak laboratorium.

“Jika kita dapat menurunkan replikasi virus pada hari-hari pertama, kita tidak hanya akan menurunkan viral load penyakit dan rujukan pasien ... tetapi kami pikir kapasitas penetralan ini akan memungkinkan pasien untuk mengembangkan tanggapan kekebalan mereka sendiri,” kata Fernando Goldbaum, direktur ilmiah Inmunova di Argentina.

Dalam sebuah panggilan video, Goldbaum mengatakan uji coba telah dimulai pada hari Senin dan hasil pertama diharapkan antara Oktober dan November.

Sejauh ini negara Argentina telah mendaftarkan hampir 175.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan sekitar 3.200 kematian.

BUENOS AIRES, 29 Juli 2020,
Diterjemahkan ulang dari: www.jpost.com

SUARA.NABIRE - Perwakilan Masyarakat Anti Covid-19 di Nabire yang menamakan diri "Macan", hari Rabu (20/5/20), menggelar audiens langsung dengan Pemda Nabire yang diwakili oleh Sekda, Daniel Maipon S.STP, guna membicarakan hal-hal menyangkut penanganan Covid 19 di kota Nabire.

Dalam audiens tersebut, Macan yang berperan sebagai fasilitator, melakukan komunikasi langsung dengan Pemda Nabire untuk mensinergikan usulan, ide, dan keluhan dari semua kalangan masyarakat kepada Pemerintah, terkait penanganan covid 19 di kota Nabire selama ini.

SUARA.NABIRE l Kreativitas dan kecerdikan orang Yahudi memang tak perlu diragukan lagi. Ditengah pandemi covid -19 yang menyerang dunia internasional, sekali lagi bangsa Yahudi menghasilkan pencapaian luar biasa.

Institut Penelitian Biologi Israel (IIBR) mengumumkan pada hari Senin (1/3/20) bahwa mereka telah menyelesaikan fase pengembangan antibodi untuk memerangi virus corona, dan itu akan menuju ke produksi massal.

Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett ketika mengunjungi laboratorium pada hari Senin langsung mempulikasikan tentang kemajuan tersebut.

"Sebuah terobosan signifikan telah dicapai dalam menemukan penangkal virus Corona yang menyerang virus dan dapat menetralkannya di tubuh yang sakit," demikian dikatakan Benneett dari IIBR

IIBR berupaya mematenkan antibodi dan memproduksinya secara komersial dalam kemitraan dengan Kementerian Pertahanan Israel.

"Saya bangga dengan staf Institut Biologis, yang telah membuat terobosan besar," kata Bennett kepada Jerusalem Post.

"Kreativitas dan kecerdikan orang Yahudi menghasilkan pencapaian luar biasa ini," tambahnya.

Sejauh ini Israel memiliki lebih dari 16.000 kasus virus korona yang dikonfirmasi, dengan hanya 234 kematian akibat virus itu.

Negara ini berada di jalur untuk mulai membuka kembali aktivitas normal setelah melihat penurunan dalam kasus dan kematian pada beberapa hari terakhir.

Ada protes dari pemilik bisnis yang putus asa yang menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengizinkan pasar terbuka untuk beroperasi sekali lagi (Red)

Diterjemahkan kembali dari The Israel Wire

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget