SUARA.NABIRE l Yayasan Pesat Nabire menggelar pemeriksaan rapid tes anti gen kepada 160-an guru, staf dan karyawan yang bernaung dibawah Yayasan Pesat Nabire yang tersebar di beberapa tingkatan pendidikan mulai dari Kelompok Belajar (KB), TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, pada Senin (22/02/21).
Kepada awak media ini, Yohanes Eddie Sutopo S,Th., selaku Ketua Departeman Pendidikan Yayasan Pesat Nabire, membeberkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menyikapi surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan bahwa semua dewan guru wajib melakukan Repid tes.
"Mengingat adanya edaran dari Dinas Pendidikan, kita melakukan Rapid tes Anti Gen dengan jumlah peserta atau Staf kami diperkirakan sekitar 160 an, yang terdiri dari pengurus Yayasan plus dengan Komunitas Yayasan yang terkait. Mungkin nanti bisa bertambah," demikian beber Yohanes.
Yohanes menuturkan bahwa alat Anti gen yang digunakan dalam kegiatan tersebut berasal dari seorang donatur di Jakarta.
"Jadi kami hadirkan dan datangkan dari Jakarta. Kemudian kami bekerjasama dengan Puskesmas Kalibobo dan Dinas Kesehatan, dalam hal ini sebagai pelaksana teknisnya dalam kegiatan Rapid ini," terangnya
Pantauan awak media ini, jumlah guru yang melakukan rapid terdiri dari guru TK sebanyak 33 orang, guru Kelompok Belajar (KB) sebanyak 4 orang, guru SD sebanyak 32 orang, guru SMP sebanyak 26 orang, guru SMA berjumlah 29 orang, dan guru SMK yang berjumlah sebanyak 14 orang guru.
"Hal ini kami lakukan agar kita bisa mengetahui apakah guru-guru ini sehat atau bebas dari covid 19," ungkap Yohanes
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Kalibobo Nabire, dr. Yohanes Ondy, selaku penanggung jawab dalam kegiatan pemeriksaan Rapid Tes Anti Gen tersebut, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Yayasan Pesat sangat membantu pihak Puskesmas Kalibobo dan juga Dinas Kesehatan Nabire.
"Ya, apa yang sudah dilakukan oleh Yayasan Pesat ini sangatlah membatu kami di Puskesmas Kalibobo dan juga Dinas Kesehatan Nabire, dan ini membawa dampak positif bagi masyarakat, kelompok-kelompok lain agar juga bisa melakukan hal yang sama," ujar dokter Ody.
Ditambahkannya bahwa kegiatan Rapid Anti Gen yang dilakukan tersebut melibatkan total 4 orang tenaga medis, yakni dirinya sendiri yang ditambah lagi dengan 3 otrang tenaga medis lainnya. (Red)
GALERI FOTO:
Kepada awak media ini, Yohanes Eddie Sutopo S,Th., selaku Ketua Departeman Pendidikan Yayasan Pesat Nabire, membeberkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menyikapi surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan bahwa semua dewan guru wajib melakukan Repid tes.
"Mengingat adanya edaran dari Dinas Pendidikan, kita melakukan Rapid tes Anti Gen dengan jumlah peserta atau Staf kami diperkirakan sekitar 160 an, yang terdiri dari pengurus Yayasan plus dengan Komunitas Yayasan yang terkait. Mungkin nanti bisa bertambah," demikian beber Yohanes.
Yohanes menuturkan bahwa alat Anti gen yang digunakan dalam kegiatan tersebut berasal dari seorang donatur di Jakarta.
"Jadi kami hadirkan dan datangkan dari Jakarta. Kemudian kami bekerjasama dengan Puskesmas Kalibobo dan Dinas Kesehatan, dalam hal ini sebagai pelaksana teknisnya dalam kegiatan Rapid ini," terangnya
Pantauan awak media ini, jumlah guru yang melakukan rapid terdiri dari guru TK sebanyak 33 orang, guru Kelompok Belajar (KB) sebanyak 4 orang, guru SD sebanyak 32 orang, guru SMP sebanyak 26 orang, guru SMA berjumlah 29 orang, dan guru SMK yang berjumlah sebanyak 14 orang guru.
"Hal ini kami lakukan agar kita bisa mengetahui apakah guru-guru ini sehat atau bebas dari covid 19," ungkap Yohanes
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Kalibobo Nabire, dr. Yohanes Ondy, selaku penanggung jawab dalam kegiatan pemeriksaan Rapid Tes Anti Gen tersebut, menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Yayasan Pesat sangat membantu pihak Puskesmas Kalibobo dan juga Dinas Kesehatan Nabire.
"Ya, apa yang sudah dilakukan oleh Yayasan Pesat ini sangatlah membatu kami di Puskesmas Kalibobo dan juga Dinas Kesehatan Nabire, dan ini membawa dampak positif bagi masyarakat, kelompok-kelompok lain agar juga bisa melakukan hal yang sama," ujar dokter Ody.
Ditambahkannya bahwa kegiatan Rapid Anti Gen yang dilakukan tersebut melibatkan total 4 orang tenaga medis, yakni dirinya sendiri yang ditambah lagi dengan 3 otrang tenaga medis lainnya. (Red)
GALERI FOTO:
Posting Komentar