Ads

Ini Keunikan Objek Wisata Pulau Rumberpon, Kabupaten Teluk Wondama

SUARA.NABIRE - Rumberpon adalah sebuah distrik di kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Kampung Yembekiri. Distrik ini merupakan distrik paling utara yang wilayahnya sangat luas dan hampir sebagian besar wilayah ini terdiri dari perairan dengan satu pulau utama.

Selama ini mungkin banyak yang belum mengetahui jika pulau Rumberpon ini memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari keindahan bawah laut, pantai, padang rumput, dan mangrove.

Didekat Kampung Isenebuai, terdapat hutan mangrove, serta pantai pasir panjang dan padang rumput di bagian belakang kampung yang cukup berpotensi menjadi Obyek Wisata.

Terdapat pula sebuah hamparan kebun, yakni kebun Kima, yang merupakan binaan kelompok ibu-ibu (Mama Ira) di Kampung Yomakan yang juga berpotensi menjadi obyek wisata, baik wisata alam maupun wisata pendidikan yang dapat menunjukkan bermacam-macam jenis kima yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC).

Disamping pulau Rumberpon, terdapat juga pulau Roswar yang memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan. Pulau ini memiliki 4 (empat) kampung sekaligus, yaitu: Kampung Yomber dan Syeiwari yang terletak di sebelah timur; dan Kampung Waprak dan Nordiwar di sebelah selatan.

Pada keempat kampung tersebut, terdapat obyek wisata budaya dan sejarah berupa peninggalan-peninggalan nenek moyang berupa peti disertai piring antik pra sejarah peninggalan suku Biak Numfor yang tersimpan di dalam gua.

Pulau ini juga memiliki obyek wisata yang unik yaitu kali panas yang merupakan sungai air panas karena mengandung belerang. Air sungai ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Situs sejarah atau religi juga terdapat di Kampung Syeiwar berupa peninggalan misionaris Frans Mose. Dan sekitar perairan Pulau Roswar, merupakan area dimana sering dijumpai ikan lumba-lumba dan di beberapa area padang lamun dapat dijumpai ikan duyung. Sebagaimana jenis ikan duyung yang dapat dijumpai di perairan Pulau Roswar, spesies ini juga dapat dijumpai di Pulau Yop.

Pulau ini memiliki padang lamun yang masih baik, mangrove serta terumbu karang yang bagus untuk wisata snorkeling. Pada bagian dalam pulau ini, terdapat Batu Anitui yang dipercaya masyarakat setempat apabila seseorang mampu mengangkat batu tersebut maka keinginan dan cita-cita orang yang mengangkat batu tersebut akan terkabulkan. 


Batu Anitui

Tak hanya itu, di sisi barat Pulau Yop sebelah selatan Kampung Yopmios, terdapat batu-batu karang yang di dalam celah karang terdapat tulang-tulang tengkorak yang menurut penuturan masyarakat Yopmios, wilayah ini merupakan tempat kuburan orang Yop kuno.

Terdapat juga Pulau Purup, merupakan salah satu titik penyelaman dengan keindahan terumbu karangnya. Bagian tengah pulau ini juga terdapat telaga dengan lukisan pada dinding tebing yang diyakini merupakan peninggalan seni budaya nenek moyang.

Pada tempat lainnya, tepatnya di Kampung Windesi, terdapat pula situs sejarah berupa Bukit Kamadiri, yang disebelahnya terdapat sebuah cawan tanah liat berisi patung ikan dan di luarnya terdapat tongkat ular. Dan pada bagian belakang tugu ini terdapat bekas sekolah, tempat kerja, dan rumah Van Ballen (misionaris) pada jaman dulu. (Red)

Sumber Rujukan:
Ben Gurion Saroy & Saiful Anwar. (2018). Meretas Ekowisata Berbasis Konservasi Tradisional Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Manokwari: Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Galeri Foto
(Sumber Foto: Ben Gurion Saroy & Saiful Anwar, 2018)

(Cawan tanah liat berisi patung ikan dengan tongkat ular)

(Wilayah kelola Adat Apimasum)

(Tugu Kamadiri dan pemandangan yang tampak dari tugu)

Posting Komentar

[facebook][disqus]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget