Rilis Terbaru

SUARA.NABIRE - Polres Nabire menggelar apel pergeseran pasukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara PSU Pilkada Kabupaten Nabire pada hari Sabtu (24/07/2021), bertempat di halaman Mapolres Nabire yang dipimpin langsung Kombes Pol Nicolas Ari Lilipay S.I.K., M.H., M.Si selaku Pamatwil.

Hadir dalam apel tersebut Kapolres Nabire: AKBP Kariawan Barus S.H., S.I.K., M.H, Dandim Nabire 1705: Letkol Inf. Anjuanda Pardosi S.H., M.Si, Komandan Batalyon C Pelopor Polda Papua: Jhoni Simonsabra M.Si, serta personil BKO.

Kombes Pol Nicolas Ari Lilipay dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang melaksanakan Apel Pergeseran Pasukan dalam rangka pengamanan PSU Nabire Tahun 2021.

"Pesan saya kepada seluruh anggota untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, jaga kesehatan dan keselamatan selama bertugas. Dan juga harus bersikap Profesional dan Netralitas," demikian tegas Lilipay.

Lilipay berpesan kepada seluruh petugas yang melaksanakan pengamanan agar memahami tugas pokok sesuai Sprint. "Kenali unsur-unsur terkait dilingkungan TPS, jalin kerjasama dengan Linmas," ujarnya.

Disamping itu Kombes Pol Lilipay juga meminta kepada seluruh anggota yang bertugas agar tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dengan situasi yang ada, karena potensi ancaman Kamtibmas akan selalu meningkat.

Pantauan awak media Apel belangsung tertib dan kemudian dilanjutkan dengan pengecekan kesiapan para personel yang telah ditempatkan di TPS masing-masing. (Red)

Redaktur: Nona Mandobar

SUARA.NABIRE - Penutupan Turnamen Cup I Olahraga Futsal dan Bola Voli yang diselenggarakan oleh Komunitas Mahasiswa/i Pelajar Puncak Jaya (KMPPJ) Kota Studi Nabire berlangsung pada hari Selasa (11/05/21) Pukul 17.30 WIT, yang bertempat di Jln. Centriko Asrama Puncak Jaya, Kelurahan Kalibobo Kabupaten Nabire. 

Hadir dalam acara penutupan tersebut Kapolres Nabire, yang diwakili oleh Kasat Intelkam, AKP I Made Sudarma, SH. Dalam sambutannya, Kasat Intelkam mewakili Kapolres Nabire, memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Panitia dan semua peserta yang sudah menjaga keamanan dengan baik.

"Kami dari Polres Nabire memberikan apresiasi karena selama turnamen ini berlangsung, adik - adik semua dapat menjaga keamanan dengan baik. Kegiatan positif ini kiranya dapat dilaksanakan pada tahun selanjutnya dan kami siap mendukung agar kedepannya kegiatan dapat berjalan dengan lebih baik lagi," demikian ungkap Kasat, Made Sudarma.

Kasat Intelkam, AKP I Made Sudarma, SH., ketika memberikan sambutan 

Kepada para pemenang, tak lupa Made Sudarma mewakili Kapolres Nabire mengucapkan selamat dan bagi peserta yang belum mendapatkan juara, Made berpesan untuk tidak berkecil hati karena hal tersebut merupakan kemenangan yang tertunda, dan karenanya Made berpesan untuk tetap semangat dan berusaha di tahun depan.

"Bapak Kapolres titip pesan kepada adik - adik mahasiswa dan pelajar agar tetap fokus untuk belajar dan belajar. Karena adik-adik semua adalah generasi penerus yang akan membangun Papua ke depannya. Kita semua yang hadir disini adalah saudara sehingga mari kita jaga persaudaraan ini dengan baik jangan mudah terprovokasi dengan isu - isu yang dapat memecahbelah persaudaraan kita," ucap Made.

Demi menerapkan protap Covid-19 serta menghormati Umat Muslim yang sedang melakukan ibadah puasa, Made berpesan agar dengan berakhirnya turnamen tersebut, tidak ada yang melakukan konvoi ke dalam kota. "Mari kita tetap jaga kedamaian dan ketentraman kota Nabire," pungkasnya.

Adapun pemenang pertandingan Futsal dan Bola Voly dalam turnamen KMPJJ Cup 1 kota studi Nabire sebagai berikut:

Juara Turnamen Futsal Putri:
Juara 1 : BLACK ORCHID FC
Juara 2 : PSBR FC
Juara 3 : GOBERS FC

Juara Turnamen Futsal Putra:
Juara 1 : LIKADO FC
Juara 2 : WII MAA GAATI FC
Juara 3 : NALAN FC

Juara Turnamen Voly Putri:
Juara 1 : LAHIM
Juara 2 : EDEGEPO
Juara 3 : WAGADEI

Juara Turnamen Voly Putra:
Juara 1 : EMBUN KEMUGE
Juara 2 : YUGOWO
Juara 3 : DEBEI

Ketua Panitia, Sendiron Telenggen, ketika ditemuai awak media mengatakan bahwa dengan berakhirnya turnamen tersebut, ke depannya, melalui olahraga Futsal dan Bola Voli, akan lahir para pemain muda berbakat yang akan mengharumkan nama Papua, khususnya kabupaten Nabire di kancah Nasional maupun internasional.

Pantauan awak media, Pukul 18.15 Wit, rangkaian giat penutupan turnamen KMPPJ Cup 1 Kota Studi Nabire selesai, situasi aman dan terkendali. (Red)

Penulis: Ika Putri

SUARA.NABIRE - Sungguh sangat menyayat nurani apa yang dialami Nur Aqila Bahri, seorang bocah perempuan berusia 5 Tahun yang tinggal bersama ibu tirinya di Jalan Merpati, Tapioka, Kabupaten Nabire. Pasalnya, Nur meregang nyawa dengan keadaan yang sangat tidak wajar, dimana terdapat tanda luka memar di bagian kaki dan tangannya.

Entah apa yang terjadi di balik semuanya itu. Mungkin hanya sang Ibu Tiri yang tahu. Singkatnya, Nur telah pergi. Ya, bocah malang ini pergi meninggalkan teka-teki yang memang sulit untuk dinarasikan, namun menarik untuk dipecahkan.

Pada hari Selasa (27/04/2021), sekitar Pukul 18.00 WIT, Nur dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya. Ketika awak media ini mendatangi rumah duka, beberapa tetangga Nur kemudian bercerita tentang apa yang dialami oleh bocah kecil ini sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut cerita seorang warga, berinsial I (34 Tahun), saat itu ibu tiri Nur mengatakan padanya bahwa Nur jatuh dari tangga di belakang rumah. Hal yang sama dikatakan ibu tiri Nur ketika menelpon rekannya berinisial M (32 Tahun) untuk datang ke rumah, katanya Nur jatuh di tangga belakang rumah dalam kondisi badan tengkurap di depan pintu.

Pukul 16.00 WIT, sang ibu tiri dan rekannya M meminta tolong kepada tetangga depan rumah, berinisial ZB (26 Tahun), untuk membawa Nur menggunakan mobilnya menuju ke rumah seorang mantri (perawat) yang beralamat di Smoker, belakang panti asuhan Smoker, Nabire.

Usai mengantar, ZB pergi menuju ke bandara dan katanya sekitar Pukul 16.53 WIT, ibu tiri Nur menyampaikan kepada dirinya bahwa Nur sudah meninggal dunia.

Dua tetangga korban juga mengatakan kepada awak media ini, bahwa sebelum kematian Nur, ada kejadian yang sempat mereka ketahui, yang dialami bocah kecil ini.

VS, yang merupakan tetangga rumah sebelah kiri, mendengar adanya suara anak kecil menangis serta mendengar suara benda yang dibenturkan ke dinding tembok, pada Pukul 23.00 WIT. Lalu ia sempat berteriak dari sebelah rumah: "stop sudah ini sudah malam".

Senada dengan itu, FK, tetangga rumah sebelah kanan, mengatakan bahwa Pukul 06.30 WIT dirinya mendengar adanya suara serupa, semacam benda yang dibenturkan ke tembok sambil terdengar anak kecil yang menjerit dan menangis.

Ya, itulah berbagai keterangan yang didapatkan awak media ini dilokasi tempat dimana Nur tinggal. Terlepas dari benar dan tidaknya keterangan itu, Nur sudah pergi dengan menyisahkan duka yang mendalam bagi para tetangga, bagi saudara, dan siapa saja yang datang melihat jasad Nur malam itu.

Dengan berbekal laporan warga, malam itu pun pihak kepolisian mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta mengamankan jasad Nur yang selanjutnya mengevakuasi ke RSUD Nabire untuk dilakukan visum.

Setelah dievakuasi ke RSUD kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dimana menurut dokter terdapat luka memar di badan punggung, kaki dan di kepala Nur.

Menurut Kapolres Nabire, AKBP Kariawan Barus, S.H., S.I.K., M.H., ketika dikonfirmasi awak media ini pada Rabu (28/04/21), mengatakan bahwa Satuan Reskrim Polres Nabire masih melakukan pendalaman terkait meninggalnya Nur. (Red)

Penulis: Mas Tonchi Numberi

Keterangan Foto: Wihelmus Degey, S.Kom (Ketua KPU Kabupaten Nabire)

SUARA.NABIRE - Penyebab terjadinya Pemungutan Suara Ulang alias PSU di Kabupaten Nabire adalah karena DPT melebihi jumlah penduduk. Demikian dikatakan Wihelmus Degey, S.Kom., selaku Ketua KPU Kabupaten Nabire kepada awak media ini pada Selasa (27/04/21).

"Ya, PSU terjadi karena Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa DPT Kabupaten Nabire bermasalah, dimana DPT melebihi jumlah penduduk," ungkap Wihelmus

Sehingga, lanjutnya, dalam amar putusan MK tersebut, pihak KPU Nabire diperintahkan untuk melakukan dua hal, yakni: Pemungutan Suara Ulang (PSU) terhadap 15 Distrik, dan yang kedua adalah perbaikan DPT.

Menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi itu, Wihelmus mengatakan bahwa pihaknya dalam hal ini KPU Nabire, kemudian diperintahkan oleh KPU RI dalam surat dinas nomor 250, yang di dalamnya diminta untuk mengevaluasi kembali kinerja dari panitia Ad Hoc penyelenggara tingkat bawah dari KPU Nabire.

Pada sisi lain, Wihelmus mengingatkan kepada publik kabupaten Nabire bahwa terkait dengan mengapa DPT melebihi jumlah penduduk, hal itu merupakan wilayah dari penyedia data, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Dukcapil. Sebab menurutnya, KPU Nabire hanya sebatas pengguna data. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Ingat bahwa kami KPU ini kan pengguna data saja, bukan penyedia data. Itu artinya, ada yang menyediakan dan memberikan data kepada kami. Jadi prinsipnya data yang diberikan kepada kami itulah yang kami gunakan. Data itu dikeluarkan oleh Pemerintah, yaitu Dukcapil. Jadi kami hanya menggunakan data yang diberikan," tegas Wihelmus.

Menurutnya, selama ini banyak pihak yang menyalahkan KPU Nabire terkait DPT, bahkan keberatan dengan kerja KPU Nabire terkait dengan pemungutan suara.

"Untuk hal itu, saya mau katakan bahwa, kami KPU hanya pengguna data. Data itu datang dari pemerintah yang dalam hal ini melalui Dukcapil yang di kirim ke KPU RI lalu KPU RI turunkan ke Provinsi dan dari KPU Provinsi turunkan ke kami KPU Nabire. Itu dulu pemahamannya," demikian pungkas Ketua KPU Nabire, Wihelmus Degey, S.Kom. (Red)

Penulis: Yubelince Pekey

SUARA.NABIRE - Mantan Ketua Bawaslu Nabire yang lama, Markus Madai, S.E., kepada awak media ini mengucapkan terima kasihnya kepada pimpinan Bawaslu RI, pimpinan Bawaslu Provinsi Papua dan seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten Nabire beserta seluruh masyarakat Kabupaten Nabire atas dukungan dan kepercayaan kepadanya selama menjabat sebagai ketua Bawaslu periode tahun 2018-2020.

"Selama 3 agenda Nasional, yaitu pemilihan Presiden, pemilihan Legislatif dan Pimilihan Bupati Kabupaten Nabire, saya bersyukur kepad Tuhan karena telah dapat terlaksana dengan baik ke-3 tahapan di atas sesusai dengan jadwal tahapan yang ditetapkan oleh KPU RI," demikian ungkap Markus kepada awak media pada Senin (26/03/21) dalam pertemuan di ruang kerjanya di kantor Bawaslu kota Nabire.

Markus selaku ketua Bawaslu yang lama mengucapkan terimakasihnya kepada pimpinan Bawaslu RI, pimpinan Bawaslu Provinsi Papua, Pemda kabupaten Nabire, tokoh agama, tokoh adat, kepala-kepala suku, media elektronik dan media cetak, beserta seluruh masyarakat Kabupaten Nabire dan terutama kepada pihak keamanan TNI/Polri atas kerjasama mengamankan agenda nasional.

"Alasan pergantian ketua Bawaslu bukan karena saya melakukan pelanggaran kode etik atau tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat undang-undang atau pelanggaran lain di lembaga Bawaslu," tutur Markus.

Dijelaskan Markus bahwa dalam kepemimpinan salah satu lembaga, tidak mudah mendapatkan kepercayaan sebagai pimpinan salah satu lembaga.

"Saya berharap kepada ketua Bawaslu kabupaten Nabire yang baru agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat undang-undang yang berlaku. Saya tetap bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab saya yang baru di lembaga Bawaslu sebagai anggota Bawaslu kabupaten Nabire," tutur Markus.

Markus juga menyampaikan permohonan maafnya yang sebesar-besarnya kepada pimpinan Bawaslu RI, pimpinan Bawaslu Provinsi Papua, beserta Pemda kabupaten Nabire dan tokoh agama, tokoh adat, beserta kepala-kepala suku, dan media elektronik serta media cetak, beserta seluruh masyarakat Kabupaten Nabire dan terlebih khusus Lembaga Bawaslu kabupaten Nabire, yakni sekretaris dan staf sekretariat serta staf pendukung dan pandis 15 distrik, serta PPL 81 kampung serta 501 PTPS.

"Apabila semasa kepemimpinan saya sebagai ketua Bawaslu Kabupaten Nabire, dalam kebijakan, tindakan, tutur kata yang kurang berkenan di hati bapak/ibu dan saudara/i sekalian, maka mohon dimaafkan," tutup Markus Magai, S.E. (Red)

Keterangan Foto: Almarhum. Brigjen TNI I Gusti Danny Nugraha Karya (lingkaran merah)

SUARA.NABIRE - Brigjen TNI I Gusti Danny Nugraha Karya, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, dikabarkan tewas tertembak di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, pada Minggu (25/04/21), sekitar Pukul 15.50 WIT.

Brigjen TNI I Gusti Danny NK tertembak ketika hendak meninjau lokasi pembakaran yang dilakukan oleh KKB beberapa pekan lalu di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Papua.


Panglima Kodam XVII, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, ketika dihubungi pimpinan media online www.detikpapua.com. membenarkan kabar tersebut.

"Benar, beliau gugur di tembak KKB di Beoga Kabupaten Puncak Papua. Saat ini jenasah masih berada koramil Beoga, dan direncanakan dievakuasi ke Timika besok," jelas Mayjen Ignatius, pada Minggu (25/04/21) malam.

Terkait dengan kronologis penembakan, Mayjen Ignatius belum menerima laporan lengkapnya mengingat jaringan komunikasi yang masih kurang baik. Namun dirinya sudah menghimbau kepada anggota untuk tetap siaga, waspada, dan fokus dalam menjalankan tugas.


Distrik Beoga, yang berada di Kabupaten Puncak, Papua, adalah Daerah di Papua yang akhir-akhir ini terjadi konflik bersenjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat TNI-Polri.

Diketahui bahwa sebelumnya pada dua pekan yang lalu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah membakar beberapa sekolah dan sejumlah rumah di Distrik Beoga Papua ini.

Hingga berita ini diturunkan, Jenasah Brigjen TNI I Gusti Danny NK kini sudah berada di Puskesmas Beoga dan direncanakan akan dibawah ke Jakarta. (Red)


MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget