Dalam upaya peningkatan produksi komoditas Kopi Mulia tersebut, melalui Dinas Lingkungan Hidup Perkebunan dan Peternakan, diserahkan bantuan berupa 2 Mesin Penggiling Kopi manual kepada kelompok petani kopi Distrik Nume, pada hari Selasa (16/03/21).
Kepala Dinas Yanius Telenggen, S.H, M.AP., menyampaikan bahwa pemberian mesin manual tersebut sengaja di datangkan dari Toraja guna memudahkan pengelolaan Kopi Mulia.
“Setelah kami survey kelompok tani di Distrik Nume, dan kami membeli kopinya, kami melihat hasil yang cukup banyak. Untuk itu kami memberikan mesin manual ini yang didatangkan jauh dari Toraja untuk lebih memudahkan pengelolaan kopi dan kami berharap mesin ini dapat dipergunakan dengan baik dan tidak di jual,” demikian ungkap Yanius.
Ditambahkannya bahwa alat pengelolaan kopi tersebut diantaranya adalah alat pengupas manual, dan penggiling manual. "Setelah menerima bantuan mesin ini para petani kopi harus mempersiapkan lebih banyak lagi hasil kopinya untuk persiapan PON nantinya,” tutur Yanius.
Menanggapi pemberian tersebut, Narap Wonda, selaku ketua kelompok petani kopi Distrik Nume, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan mesin manual yang diberikan kepada kelompoknya.
Dikatakan Narap bahwa sebagai hasil pertama, dirinya tidak akan menjual ke orang lain namun akan menyerahkannya kepada Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan, dan Peternakan. Ia pun berharap agar Kepala Dinas dapat mengutus stafnya untuk berkunjung dan meninjau langsung perkebunan kopi di Distrik Nume.
Untuk diketahui bahwa pembudidayaan kopi Mulia adalah salah satu program unggulan Kabupaten Puncak Jaya guna menaikkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta menjadikan Kabupaten Puncak Jaya menjadi terkenal pada tingkat Nasioanal dan Iinternasional.
Tentu hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri pengolahan kopi di dalam negeri, termasuk di sektor industri kecil dan menengah. (Red-Humas PJ)
Kepala Dinas Yanius Telenggen, S.H, M.AP., menyampaikan bahwa pemberian mesin manual tersebut sengaja di datangkan dari Toraja guna memudahkan pengelolaan Kopi Mulia.
“Setelah kami survey kelompok tani di Distrik Nume, dan kami membeli kopinya, kami melihat hasil yang cukup banyak. Untuk itu kami memberikan mesin manual ini yang didatangkan jauh dari Toraja untuk lebih memudahkan pengelolaan kopi dan kami berharap mesin ini dapat dipergunakan dengan baik dan tidak di jual,” demikian ungkap Yanius.
Ditambahkannya bahwa alat pengelolaan kopi tersebut diantaranya adalah alat pengupas manual, dan penggiling manual. "Setelah menerima bantuan mesin ini para petani kopi harus mempersiapkan lebih banyak lagi hasil kopinya untuk persiapan PON nantinya,” tutur Yanius.
Menanggapi pemberian tersebut, Narap Wonda, selaku ketua kelompok petani kopi Distrik Nume, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan mesin manual yang diberikan kepada kelompoknya.
Dikatakan Narap bahwa sebagai hasil pertama, dirinya tidak akan menjual ke orang lain namun akan menyerahkannya kepada Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan, dan Peternakan. Ia pun berharap agar Kepala Dinas dapat mengutus stafnya untuk berkunjung dan meninjau langsung perkebunan kopi di Distrik Nume.
Untuk diketahui bahwa pembudidayaan kopi Mulia adalah salah satu program unggulan Kabupaten Puncak Jaya guna menaikkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta menjadikan Kabupaten Puncak Jaya menjadi terkenal pada tingkat Nasioanal dan Iinternasional.
Tentu hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri pengolahan kopi di dalam negeri, termasuk di sektor industri kecil dan menengah. (Red-Humas PJ)
Posting Komentar